IDXChannel - Saham emiten properti dan real estate menguat pada Rabu (15/1/2025) siang, merespons positif keputusan pemotongan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI).
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, hingga pukul 15.18 WIB, saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) naik tajam 7,97 persen, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) meningkat 6,67 persen, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) tumbuh 5,43 persen.
Bukalapak (BUKA) Masih Hati-Hati Habiskan Sisa Dana IPO Rp9,3 TriliunKemudian, saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) terkerek 4,49 persen, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mendaki 3,91 persen, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) 3,16 persen.
Tidak hanya itu, saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menghijau 3,12 persen, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) naik 3,00 persen, PT Intiland Development Tbk (DILD) 2,50 persen.
Saham Bank Raksasa BBRI-BMRI CS Melesat usai BI Pangkas Suku BungaPenurunan suku bunga acuan BI diperkirakan berdampak positif pada saham sektor properti.
Dengan suku bunga yang lebih rendah, biaya pinjaman bagi perusahaan pengembang properti maupun konsumen yang mengambil kredit pemilikan rumah (KPR) cenderung turun. Hal ini dapat meningkatkan permintaan terhadap properti, baik untuk hunian maupun investasi.
BI Target Kredit Tumbuh Kisaran 11-13 Persen di 2025Selain itu, dengan inflasi yang terkendali dan prospek penurunan suku bunga The Fed (FFR), sentimen pasar terhadap sektor properti kemungkinan akan membaik. Akses yang lebih murah terhadap pembiayaan bisa meningkatkan penjualan.
Saham-saham properti yang mungkin merasakan dampak positif antara lain pengembang besar dengan portofolio KPR yang kuat, serta emiten yang memiliki proyek-proyek properti di area dengan permintaan tinggi.
Dikabarkan sebelumnya, BI menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate ke level 5,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 14-15 Januari 2025,
Keputusan ini di luar ekspektasi konsensus ekonom yang memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga di level 6 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, suku bunga ditahan berdasarkan asesmen menyeluruh, proyeksi, ekonomi global, ekonomi domestik, kondisi moneter sistem keuangan dan pembayaran ke depan tersebut.
"Berdasarkan asesmen menyeluruh terhadap perkembangan terkini dan prospek ekonomi ke depan, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 14 dan 15 Januari 2025 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen," ujarnya dalam konferensi pers pengumuman hasil RDG BI Bulan Januari 2025 dengan Cakupan Triwulanan di Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Perry menerangkan, suku bunga Deposit Facility juga turun 25 basis poin menjadi 5 persen dan suku bunga Lending Facility turun ke level 6,5 persen.
Keputusan ini konsisten dengan tetap rendahnya inflasi 2025 dan 2026 yang terkendali dalam sasaran 2,5±1 persen
"Terjaganya nilai tukar rupiah yang sesuai dengan sasaran fundamental untuk pengendalian inflasi dalam sasarannya dan perlunya upaya untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Perry. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
作者:15/01/2025 15:28 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


暂无评论,立马抢沙发