Bukalapak (BUKA) Masih Hati-Hati Habiskan Sisa Dana IPO Rp9,3 Triliun

avatar
· 阅读量 75
Bukalapak (BUKA) Masih Hati-Hati Habiskan Sisa Dana IPO Rp9,3 Triliun
Bukalapak (BUKA) mencatat dana hasil penawaran umum (initial public offering atau IPO) hingga akhir 2024 masih tersisa Rp9,3 triliun. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencatat dana hasil penawaran umum (initial public offering atau IPO) hingga akhir 2024 masih tersisa Rp9,3 triliun. Perseroan berencana menggunakan sisa dana itu secara selektif dan hati-hati.

Direktur Utama Bukalapak, Willix Halim menilai, BUKA sebelumnya menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk mengubah rencana penggunaan sisa dana IPO. Hal ini dilakukan karena kondisi bisnis yang berkembang saat ini sangat dinamis.

Baca Juga:
Bukalapak (BUKA) Masih Hati-Hati Habiskan Sisa Dana IPO Rp9,3 Triliun Dana IPO Bukalapak (BUKA) Masih Tersisa Rp9,3 Triliun

"Perubahan penggunaan dana IPO tersebut dilakukan oleh perseroan berdasarkan pertimbangan yang matang, dengan mempertimbangkan dinamika internal perseroan serta kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi bisnis yang berkembang," katanya lewat surat kepada BEI, Rabu (15/1/2025).

Dalam RUPSLB yang digelar pada Desember 2024, pemegang saham menyepakati perubahan penggunaan dana IPO yakni 40 persen menjadi modal kerja, 13,35 persen dipakai untuk modal kerja entitas anak, dan sisanya 46,5 persen akan digunakan oleh perseroan atau entitas anak untuk pengembangan usaha atau modal kerja entitas anak.

Baca Juga:
Bukalapak (BUKA) Masih Hati-Hati Habiskan Sisa Dana IPO Rp9,3 Triliun Terungkap, Ini Alasan BUKA Setop Layanan Operasional Produk Fisik

Willix tak menjawab secara tegas apakah sisa dana IPO tersebut akan terserap seluruhnya pada tahun ini. Dia hanya mengatakan BUKA akan menggunakan sisa dana IPO seoptimal mungkin sampai akhir 2025 berdasarkan rencana perubahan penggunaan dana IPO.

"Perseroan terus berupaya untuk memanfaatkan sisa dana IPO secara optimal, sambil tetap mempertimbangkan dinamika yang ada," ujar Willix.

Dia menilai, Bukalapak saat ini menghadapi tantangan di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi dan kondisi politik domestik yang dinamis pada 2024. 

"Faktor-faktor ini mengharuskan perseroan untuk sangat selektif dan hati-hati dalam pengambilan keputusan investasi," katanya.

Saat ini, dana IPO Bukalapak lebih dari separuhnya disimpan di deposito berjangka dalam bentuk dolar AS dan rupiah. Yang terbesar ada di Bank DBS Indonesia Rp4 triliun, BRI Rp3,5 triliun, Bank Mandiri Rp1,7 triliun, dan Allo Bank Rp750 miliar.

(Rahmat Fiansyah)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest