Wall Street Menguat Terdorong Inflasi yang Mereda dan Reli Saham Perbankan

avatar
· 阅读量 47
Wall Street Menguat Terdorong Inflasi yang Mereda dan Reli Saham Perbankan
Wall Street Menguat Terdorong Inflasi yang Mereda dan Reli Saham Perbankan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Indeks Utama Wall Street menguat dengan S&P 500 ditutup naik tajam pada perdagangan Rabu (15/1/2025) waktu setempat. Hal itu dipicu inflasi yang mereda dan reli saham perbankan akibat laba yang kuartalan yang meningkat.

Mengutip Investing, Dow Jones Industrial Average naik 703 poin atau 1,65 persen ke 43.221,36, indeks S&P 500 naik 1,83 persen ke 5.949,81, dan NASDAQ Composite naik 2,45 persen ke 19.511,23.

Baca Juga:
Wall Street Menguat Terdorong Inflasi yang Mereda dan Reli Saham Perbankan Melegakan, Wall Street Kembali ke Zona Hijau

Sentimen di bursa saham Amerika Serikat (AS) itu telah meningkat sejak Rabu (15/1/2025) setelah data menunjukkan indeks harga konsumen inti meningkat sebesar 0,4 persen bulan ke bulan (mtm) pada Desember, sedikit lebih cepat dari laju 0,3 persen pada bulan sebelumnya.

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, IHK naik 2,9 persen, naik dari 2,7 persen pada November.

Baca Juga:
Wall Street Menguat Terdorong Inflasi yang Mereda dan Reli Saham Perbankan Bursa Asia Cenderung Naik, Ikuti Penguatan Wall Street 

Namun, kejutan datang dari data inflasi inti yang menghilangkan komponen yang mudah berubah seperti bahan bakar dan makanan. Angka ini naik 0,2 persen per bulan dan 3,2 persen per tahun, di bawah ekspektasi masing-masing sebesar 0,3 persen dan 3,3 persen.

Meski begitu, beberapa pihak di Wall Street terus melihat risiko inflasi dan menegaskan kembali ekspektasi hanya satu kali pemangkasan tahun ini.

Baca Juga:
Wall Street Menguat Terdorong Inflasi yang Mereda dan Reli Saham Perbankan Tiga Indeks Utama Wall Street Menguat Tajam Sambut Data Inflasi Konsumen

"Dasar kami tetap untuk satu pemangkasan 25 bps lagi dari FOMC, dengan waktu yang paling mungkin adalah Maret atau Mei. Risiko tetap condong ke tanggal selanjutnya," kata Macquarie dalam sebuah catatan.

Menjelang laporan tersebut, kekhawatiran telah muncul seputar inflasi yang terus berlanjut, terutama setelah data ketenagakerjaan yang sangat menggembirakan minggu lalu. Rencana Presiden terpilih Donald Trump untuk mengenakan tarif ketat pada sekutu dan musuh juga telah memicu kekhawatiran seputar tekanan harga.

Pasar memosisikan diri untuk laju pemangkasan suku bunga yang jauh lebih lambat pada 2025, dengan Federal Reserve (The Fed) memperkirakan hanya dua kali pemangkasan suku bunga, sebuah tren yang dapat menjadi pertanda buruk bagi aset yang didorong oleh risiko.

Halaman : 1 2

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest