
IDXChannel - PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) atau Cimory diprediksi paling terdampak oleh kebijakan cukai berpemanis lantaran minuman berbasis gula berkontribusi 42,4 persen terhadap pendapatan perseroan.
Adapun cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) akan diterapkan pada semester II-2025 dengan potensi penerimaan pajak mencapai Rp3,5 triliun atau sekitar USD214,5.
Kebijakan tersebut membuat saham CMRY turun 8,05 persen dalam sepekan serta merosot 8,60 persen dalam satu bulan. Namun, saham Cimory berhasil menguat tipis 0,22 persen pada perdagangan Jumat (17/1/2025) kemarin.
Samuel Sekuritas menilai, emiten-emiten produsen minuman memiliki tiga opsi untuk menyikapi kebijakan tersebut yakni mengubah formula produk, menaikkan harga, atau menanggung sendiri beban cukai tersebut.
"Kami meyakini opsi terakhir menjadi yang paling mungkin dilakukan mengingat daya beli konsumen yang lemah saat ini," tulis riset Samuel Sekuritas, Jumat (17/1/2025).
Adapun emiten lain yang akan terdampak kebijakan cukai berpemanis adalah PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
Pada September 2024, DPR mengusulkan tarif cukai MBDK minimum sebesar 2,5 persen pada 2025 dan akan secara bertahap ditingkatkan hingga mencapai 20 persen. Usulan tersebut berbeda dengan rancangan yang beredar sebelumnya, di mana tarif cukai MBDK yang dipertimbangkan adalah Rp1.771 per liter, sejalan dengan rata–rata tarif cukai MBDK di negara–negara Asia Tenggara.
(DESI ANGRIANI)
作者:19/01/2025 12:50 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()