
IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar diproyeksi terus tertekan hingga menyentuh level Rp16.800 per USD.
Kepala Ekonom BCA, David Sumual menyebut, pelemahan rupiah sebagai respons atas penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dan kebijakan kenaikan tarif impor oleh Amerika Serikat (AS).
"Nilai tukar rupiah dalam jangka pendek masih bergerak di Rp16.300-Rp16.800 per USD. Namun masih tergantung kebijakan trump terkait tarif. Apa akan agresif penaikannya atau tidak," ujar David saat dihubungi IDX Channel, Minggu (19/1/2025).
Sepanjang perdagangan pekan ini, rupiah ditutup melemah 1,17 persen ke level Rp16.380 per USD dari sebelumnya Rp16.190 per USD di awal pekan.
David menilai penurunan suku bunga bisa mengurangi daya tarik aset berdenominasi rupiah bagi investor asing, sehingga memicu arus keluar modal (capital outflow). Oleh sebab itu, pemerintah dinilai perlu menyediakan instrumen investasi yang menarik untuk investor asing.
"Pemerintah bisa saja menyediakan outlet instrumen investasi yang menarik untuk investor asing dan mendiversifikasi instrumen dan pendalaman pasar dengan biaya pendanaan yg relatif murah, misal dgn menerbitkan dimsum bonds untuk menarik investasi dari luar," tutur dia.
Adapun dampak penurunan suku bunga terhadap sektor riil baru terasa pada awal semester II-2025 saat pelaku usaha mulai melakukan ekspansi dan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.
"Dampak kebijakan moneter perlu waktu lebih lama ke sektor riil biasanya lebih dari 1 semester. Harapannya akan lebih mendorong gairah ekonomi ke depannya," katanya.
(DESI ANGRIANI)
作者:19/01/2025 17:21 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()