
IDXChannel - Indeks bursa Wall Street ditutup menguat pada Selasa (21/1/2025) dengan indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average mencapai level tertinggi dalam lebih dari satu bulan.
Penguatan ini didorong oleh optimisme investor terhadap langkah-langkah awal Presiden AS Donald Trump dalam masa jabatan keduanya, yang tidak memuat kebijakan tarif dagang seperti yang semula dikhawatirkan.
Dow Jones Industrial Average naik 1,24 persen menjadi 44.025,81. S&P 500 menguat 0,88 persen menjadi 6.049,30, sementara Nasdaq Composite tumbuh 0,64 persen menjadi 19.756,78, mendekati level tertinggi sejak 6 Januari lalu.
Dalam pidato awalnya, Trump tidak menyampaikan rencana konkret untuk menerapkan kenaikan tarif tambahan terhadap mitra dagang utama. Namun, ia mengindikasikan bahwa pengenaan tarif terhadap Kanada dan Meksiko bisa saja diberlakukan mulai 1 Februari mendatang.
Pasar bereaksi positif terhadap kabar itu. Kekhawatiran investor terhadap potensi perang dagang global dan lonjakan inflasi juga mereda setelah Goldman Sachs menurunkan proyeksi peluang penerapan tarif universal pada 2025 dari 40 persen menjadi 25 persen, melansir Investing, Rabu (22/1/2025).
Indeks Russell 2000, yang mencerminkan saham-saham berkapitalisasi kecil di AS, mencatat kenaikan lebih besar, yaitu 1,85 persen.
Dari 11 sektor utama S&P 500, hanya sektor energi yang mencatat penurunan sebesar 0,64 persen. Sebaliknya, sektor industri mencatat kenaikan tertinggi sebesar 2,03 persen, dipimpin oleh saham 3M yang naik 4,2 persen setelah melaporkan laba kuartal IV yang lebih baik dari perkiraan.
Namun, saham Apple menjadi hambatan terbesar bagi S&P 500, turun 3,2 persen setelah broker Jefferies menurunkan peringkatnya menjadi "underperform." Di sisi lain, saham produsen otomotif seperti Ford dan General Motors (GM) naik masing-masing 2,5 persen, dan 5,7 persen, setelah GM mendapat peningkatan peringkat dari Deutsche Bank.
Kekhawatiran inflasi tetap menjadi perhatian utama, mengingat tingkat inflasi masih di atas target Federal Reserve sebesar 2 persen. Hal ini memunculkan spekulasi bahwa kebijakan perdagangan pemerintahan baru dapat memperlambat laju pelonggaran moneter bank sentral.
Ekonom memperkirakan Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan minggu depan. Berdasarkan indikator FedWatch dari CME Group, pasar memperkirakan penurunan suku bunga pertama akan terjadi pada Juni mendatang.
(DESI ANGRIANI)
作者:22/01/2025 07:09 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()