Diakusisi Emiten Grup Djarum (TOWR), Remala (DATA) Pastikan Tak Ada Monopoli Pasar

IDXChannel - PT Remala Abadi Tbk (DATA) memastikan aksi akuisisi 40 persen saham oleh emiten menara Grup Djarum PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) tidak terindikasi monopoli pasar.

Pasalnya, akuisisi yang dilakukan TOWR melalui anak usahanya, PT Iforte Solusi Infotek (iForte) tidak menyebabkan perubahan pangsa pasar melebihi 50 persen sebagaimana dimaksud Pasal 17 ayat 2 huruf c Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

"Perseroan bukanlah satu-satunya penjual di pasar, maka perseroan bukanlah perusahaan yang memiliki posisi dominan di pasar. Sehingga pengambilalihan ini tidak memenuhi unsur-unsur monopoli yang tidak sehat sesuai dengan Pasal 17 ayat 2 huruf c UU No. 5/1999," tutur manajemen Remala menjawab pertanyaan Bursa, Kamis (23/1/2025).

Manajemen Remala memastikan, perseroan akan tetap beroperasi secara kompetitif sesuai dengan prinsip persaingan usaha yang sehat.
 
Adapun iForte akan mengambil alih saham DATA yang dimiliki oleh Verah Wahyudi Singgih Wong dan Jimmi Anka selaku pemegang saham mayoritas.

Kedua pihak telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli pada 23 Desember 2024 lalu. Ini akan menjadi dasar untuk negosiasi lebih lanjut terkait dengan rencana akuisisi. Setelah penyelesaian transaksi tersebut, iForte akan menjadi pengendali baru Remala.

"Perseroan dan para penjual berkomitmen untuk mematuhi semua peraturan terkait dan akan selalu mensupport data yang diperlukan oleh iForte selaku pembeli dalam rangka memenuhi ketentuan notifikasi sehubungan dengan rencana pengambilalihan Perseroan kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha," kata manajemen DATA.

Sejak pengumuman akuisisi tersebut, saham DATA terus melonjak hingga disuspensi Bursa pada perdagangan Kamis (23/1/2025) kemarin.

Saham DATA melesat 24,84 persen ke harga Rp1.910 nyaris menyentuh Auto Rejection Atas (ARA) pada Rabu (22/1/2025). Sementara pada awal pekan, saham DATA sempat menyentuh ARA 25 persen ke harga Rp1.225.

Dalam sepekan, saham penyedia jasa internet ini melompat 107,61 persen dan naik signifikan 148,05 persen dalam satu bulan.

(DESI ANGRIANI)