
IDXChannel – Bursa saham Asia bergerak variatif di awal perdagangan Selasa (28/1/2025), di tengah penurunan Wall Street Amerika Serikat (AS) semalam.
Berdasarkan data pasar, hingga pukul 09.29 WIB, Indeks Nikkei 225 turun 0,72 persen, sedangkan Topix Jepang justru naik 0,36 persen.
Indeks saham Nikkei Jepang melemah pada Selasa, terbebani oleh penurunan saham-saham berkapitalisasi besar di sektor semikonduktor yang mengikuti kejatuhan Nasdaq semalam. Sentimen investor juga tertekan oleh penguatan yen.
Nasdaq mencatat penurunan harian terbesar sejak 18 Desember pada perdagangan Senin, setelah peluncuran model kecerdasan buatan murah dari China memicu aksi jual besar-besaran pada saham produsen chip AS.
Indeks saham semikonduktor AS anjlok 9,2 persen, merupakan penurunan satu hari terbesar sejak Maret 2020. Hal ini terjadi setelah perusahaan rintisan (startup) asal China, DeepSeek, memperkenalkan asisten gratis yang menggunakan chip lebih murah dan data lebih sedikit.
Semalam, yen Jepang menguat hampir 1 persen terhadap dolar AS, mencapai level tertinggi sejak pertengahan Desember, seiring aksi jual saham teknologi AS.
Penguatan yen biasanya merugikan saham-saham eksportir, karena nilai keuntungan dari luar negeri akan turun saat dikonversi ke yen.
Di Jepang, saham Advantes, produsen peralatan pengujian chip yang menjadi pemasok Nvidia, anjlok 10 persen dan menjadi penekan terbesar pada indeks Nikkei.
Saham Tokyo Electron, produsen peralatan pembuat chip, turun 5,3 persen, sementara saham SoftBank Group, investor di sektor teknologi, melemah 6 persen.
"Penurunan ini mungkin mengingatkan kita pada fluktuasi besar di pasar pada awal Agustus 2024, setelah Bank of Japan (BOJ) menaikkan suku bunga pada Juli," kata ahli strategi ekuitas di Nomura Securities, Kazuo Kamitani.
Namun, Kamitani mencatat beberapa perbedaan yang dapat mendukung pasar saham saat ini, termasuk kekuatan ekonomi AS. Selain itu, BOJ tidak seagresif seperti pada Juli lalu, ujarnya.
Pada Jumat, BOJ menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 0,5 persen, level tertinggi sejak krisis keuangan global 2008, sekaligus merevisi naik proyeksi inflasi.
Sejalan dengan Nikkei, Shanghai Composite melemah 0,06 persen, Hang Seng Index Hong Kong terkoreksi 0,10 persen. Demikian pula dengan CSI 300 China merosot 0,41 persen.
Berbeda, KOSPI Korea Selatan naik 0,85 persen, ASX 200 Australia tumbuh 0,01 persen, dan STI Singapura terkerek 0,72 persen. (Aldo Fernando)
作者:28/01/2025 09:40 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()