ANALIS MARKET (30/1/2025): Dibayangi Tekanan Jual, IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan

avatar
· 阅读量 73

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (24/01), IHSG ditutup melemah -66,58 poin (-0,92%) ke level 7.166,06.

Pasar saham domestik mengalami pelemahan yang disebabkan oleh aksi jual investor asing sebesar -Rp571,49 miliar.

Beberapa saham yang berkontribusi terhadap penurunan IHSG antara lain BBRI yang turun sebesar -2,56%, BBCA turun -2,60%, dan BREN turun -4%.

Sementara itu, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memprediksi bahwa pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) di sektor perbankan akan meningkat sekitar 6% hingga 7% secara tahunan pada tahun 2025.

Dari sisi eksternal, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dalam pidatonya di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss (23/01), meminta Arab Saudi dan OPEC untuk menurunkan harga minyak.

Selain itu, Trump juga menuntut agar suku bunga diturunkan di seluruh dunia.

Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah, DJIA (- 0,31%), S&P 500 (-0,47%), & Nasdaq (-0,51%).

Pada hari Rabu, saham-saham AS mengalami pemulihan setelah Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah.

Federal Reserve menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dan pasar tenaga kerja tetap stabil, namun belum ada kemajuan dalam menurunkan inflasi.

Saham Nvidia turun -4% karena adanya klaim dari China tentang model AI yang lebih efisien, yang mempengaruhi permintaan infrastruktur AI.

Sebaliknya, saham T-Mobile AS melonjak +6,3% setelah melaporkan pendapatan yang melebihi perkiraan.

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan dibayangi oleh adanya tekanan jual investor asing,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Kamis (30/1).

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest