
IDXChannel – Saham emiten bank raksasa kompak naik pada perdagangan menjelang akhir pekan, Jumat (31/1/2025).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.46 WIB, saham bank BUMN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) meningkat 2,18 persen ke level Rp4.210 per saham.

Dalam sepekan, saham BBRI naik 1,93 persen dan dalam sebulan menghijau 0,48 persen. Namun, dalam 3 bulan terakhir, saham BBRI masih melemah 11,88 persen.
Saham bank pelat merah lainnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mendaki 4,09 persen ke Rp4.830 per saham dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) terkerek 1,64 persen.

Demikian pula, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) tumbuh 1,64 persen.
Saham perbankan mendapatkan katalis positif usai Bank Indonesia (BI) memotong suku bunga pada medio Januari lalu, berusaha keluar dari tekanan jual dalam beberapa bulan belakangan.

“Rebound perbankan merupakan respons dari kebijakan BI yang memangkas suku bunga,” kata pengamat pasar modal Michael Yeoh pada 20 Januari 2025.
"Kebijakan ini memang di luar ekspektasi serta konsensus kebanyakan analis yang 86 persen lebih memproyeksikan suku bunga tetap," ujarnya.
Diwartakan sebelumnya, BI menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate ke level 5,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 14-15 Januari 2025.
Keputusan ini di luar ekspektasi konsensus ekonom yang memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga di level 6 persen.
Dengan suku bunga yang lebih rendah, biaya dana bank menurun, memperbesar margin bunga bersih (NIM).
Selain itu, suku bunga rendah diperkirakan meningkatkan permintaan kredit, baik untuk konsumsi maupun investasi.
Sentimen pasar juga positif karena kebijakan ini mendukung pertumbuhan ekonomi, yang dapat menurunkan risiko kredit bermasalah.
Namun, investor tetap perlu memerhatikan kinerja fundamental perbankan ke depan serta sentimen ekonomi makro global, termasuk kebijakan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang bisa memengaruhi ekonomi RI dan arah suku bunga Federal Reserve (The Fed).
Analis Ciptadana, dalam outlook yang terbit pada 31 Oktober 2024, memproyeksikan sektor perbankan akan menjadi salah satu andalan di 2025.
Dengan perkiraan pertumbuhan laba perbankan mencapai 12 persen, didorong peningkatan kredit hingga 12 persen dan stabilitas margin bunga bersih (NIM), saham seperti BBRI dan BBTN menjadi pilihan utama.
Riset lainnya datang dari Sucor Sekuritas, terbit pada 9 Desember 2024, yang mengungkapkan, tekanan besar yang dialami sektor perbankan Indonesia akhir-akhir ini akibat aliran dana asing keluar, pertumbuhan laba yang lemah, dan kekhawatiran kualitas kredit.
Prospek jangka pendek masih penuh tantangan, termasuk daya beli yang tertekan oleh inflasi, pelemahan rupiah.
Selain itu, kata analis Sucor, potensi "kitchen sinking" terkait pergantian manajemen usai perubahan pemerintahan bisa menekan laba sementara. Ketegangan geopolitik juga dapat memicu kenaikan imbal hasil obligasi yang memperburuk arus keluar modal.
Namun, Sucor Sekuritas optimistis terhadap prospek jangka panjang sektor perbankan, didukung oleh reformasi ekonomi struktural pemerintah di sektor hilirisasi mineral, pertanian, dan energi.
Langkah ini diperkirakan mendongkrak pertumbuhan ekonomi (PDB) dan permintaan kredit. Mereka memproyeksikan pertumbuhan (CAGR) laba bersih tahunan gabungan empat bank besar mencapai 13,4 persen dalam lima tahun ke depan. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
作者:31/01/2025 10:55 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()