
IDXChannel – Sejumlah saham utama (big cap) menjadi sasaran aksi jual oleh investor asing seiring Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah selama pekan ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG terkoreksi 0,79 persen selama sepekan, ditutup di level 7.109,20 pada Jumat (31/1/2025).

Secara keseluruhan, asing mencatatkan jual bersih (net sell) di pasar reguler dengan nilai Rp521 miliar.
Saham emiten bank milik Grup Djarum, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), membukukan net sell asing terbesar pekan ini, mencapai Rp224 miliar. Namun, harga saham BBCA berhasil menguat 1,07 persen selama sepekan.

Kinerja terbaru, BBCA mencatatkan laba bersih sebesar Rp54,8 triliun sepanjang 2024. Perolehan laba tersebut lebih tinggi 13 persen dibandingkan 2023 yang mencapai Rp48,6 triliun.
Pendapatan bunga bersih (net interest income atau NII) BCA tumbuh 9,5 persen menjadi Rp82,3 triliun pada 2024.

Pendapatan selain bunga naik 10,2 persen menjadi Rp25,2 triliun, sehingga total pendapatan operasional sebesar Rp107,4 triliun atau naik 9,7 persen. Sementara itu, biaya provisi BCA tercatat sebesar Rp2 triliun.
BCA dan entitas anak menutup tahun 2024 dengan pertumbuhan total kredit 13,8 persen secara tahunan menjadi Rp922 triliun.
Pertumbuhan kredit BCA diikuti terjaganya kualitas kredit di mana rasio kredit bermasalah (non-performing loan atau NPL) terjaga di level 1,8 persen dan loan at risk (LAR) membaik menjadi 5,3 persen.
Saham bank raksasa lainnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), juga terimbas aksi jual asing, dengan net sell sebesar Rp118 miliar di pasar reguler dalam sepekan. Seiring dengan itu, harga saham BMRI turun 1,63 persen.
Selain dua bank besar, asing juga melego saham emiten milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) selama sepekan, dengan nilai jual bersih Rp78 miliar. Saham TPIA menguat 1,07 persen dalam periode yang sama.
Kemudian, saham otomotif Grup Astra PT Astra International Tbk (ASII) dan emiten tambang Grup Salim PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) masing-masing mencatatkan net sell asing Rp71 miliar dan Rp70 miliar selama pekan ini.
Saham ASII merosot 1,44 persen, sedangkan AMMN jatuh 10,95 persen dalam sepekan.
Investor di kawasan Asia tetap berhati-hati setelah Gedung Putih menegaskan bahwa Presiden AS, Donald Trump, masih berencana menerapkan tarif impor untuk Kanada dan Meksiko pada Sabtu ini.
Trump sebelumnya menetapkan batas waktu 1 Februari untuk mengenakan tarif 10 persen terhadap barang impor dari China. Kanada, Meksiko, dan China merupakan tiga mitra dagang terbesar AS, dengan total perdagangan lebih dari USD2,1 triliun per tahun. (Aldo Fernando)
作者:01/02/2025 10:15 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()