
IDXChannel – Bursa saham Asia bergerak variatif pada perdagangan Jumat (7/2/2025) pagi di tengah penguatan Wall Street Amerika Serikat (AS) semalam.
Berdasarkan data pasar, hingga pukul 10.07 WIB, Indeks Nikkei 225 turun 0,44 persen, sementara indeks Topix melemah 0,39.

Indeks saham Jepang menghentikan reli tiga hari berturut-turut setelah lonjakan belanja rumah tangga domestik memperkuat prospek kebijakan moneter yang lebih ketat dari Bank of Japan (BOJ).
Mengutip Trading Economics, belanja rumah tangga di Jepang naik 2,7 persen secara tahunan dalam hal riil, mencatat kenaikan pertama dalam lima bulan dan jauh melampaui perkiraan pasar yang hanya 0,2 persen.

BOJ menegaskan keinginannya untuk menciptakan siklus positif berupa kenaikan harga dan upah guna mendukung kebijakan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Indeks KOSPI Korea Selatan juga turun 0,24 persen dan ASX 200 Australia melemah 0,30 poin.

Berbeda, Shanghai Composite naik 1,02 persen, Hang Seng Hong Kong terkerek 1,23 persen, dan STI Index tumbuh 0,43 persen.
Wall Street Ditutup Variatif
Indeks saham utama AS alias Wall Street ditutup bervariasi pada Kamis, seiring investor mencermati data pasar tenaga kerja terbaru dan menanti laporan ketenagakerjaan resmi untuk Januari.
Nasdaq Composite naik 0,5 persen ke 19.792, sementara S&P 500 menguat 0,4 persen ke 6.083,6. Di sisi lain, Dow Jones Industrial Average melemah 0,3 persen ke 44.747,6.
Melansir dari MT Newswires, sektor konsumsi primer dan keuangan menjadi pendorong utama penguatan pasar, sedangkan sektor energi mencatat penurunan terbesar.
Dari sisi ekonomi, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa jumlah klaim tunjangan pengangguran mingguan naik lebih dari perkiraan.
Sementara itu, menurut Challenger Gray & Christmas, perusahaan-perusahaan AS memangkas 49.795 pekerjaan bulan lalu, meningkat 28 persen dibandingkan Desember, tetapi turun 40 persen secara tahunan.
Pada Jumat, data dari Biro Statistik Tenaga Kerja diperkirakan menunjukkan bahwa ekonomi AS menambah 170.000 pekerjaan nonpertanian bulan lalu, melambat dari kenaikan 256.000 pada Desember, menurut jajak pendapat Bloomberg.
"Ketiadaan pelemahan yang jelas di pasar tenaga kerja, ditambah dengan lambatnya progres disinflasi, mendorong Federal Reserve [The Fed] untuk tetap bersikap wait-and-see di awal tahun ini, mungkin untuk jangka waktu yang lebih lama," kata ekonom Stifel dalam catatannya.
"Ke depan, penguatan lebih lanjut dalam perekrutan atau percepatan tekanan harga dapat semakin memperkuat sikap stabil The Fed."
Akhir bulan lalu, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mempertahankan suku bunga acuan setelah tiga kali pemangkasan berturut-turut, dengan menyatakan bahwa inflasi masih relatif tinggi.
"Saat ini, fokus utama pasar adalah laporan keuangan korporasi, sementara isu tarif tetap menjadi latar belakang," ujar Kepala Manajemen Portofolio di Horizon Investments, Zachary Hill.
"Amazon akan menjadi perusahaan keenam dari 'Magnificent Seven' yang melaporkan kinerja. Tema AI telah mengalami volatilitas tinggi dalam beberapa pekan terakhir, terutama setelah berita dari DeepSeek. Kami akan mencermati pandangan Amazon mengenai hal ini," kata Hill.
Di pasar obligasi, imbal hasil obligasi AS tenor dua tahun naik 2,9 basis poin menjadi 4,21 persen pada Kamis, sementara tenor 10 tahun bertambah 1,6 basis poin ke 4,44 persen. (Aldo Fernando)
作者:07/02/2025 10:23 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()