
IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) mewaspadai aksi jual bersih dari investor asing, hingga koreksi tajam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Dalam beberapa waktu terakhir, tekanan jual dari investor asing bernilai triliunan cukup masif terjadi di bursa, demikian juga IHSG anjlok hingga 7,65 persen dalam sepekan.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman mengaku masih optimistis melihat kondisi market, tetapi mewaspadai dinamika pasar khususnya di market global.
"Kita harus tetap optimis, tetapi juga waspada. Yang saya takutkan bukan domestik, melainkan kondisi global," kata Iman saat ditemui di Seminar OJK Unlocking Potential Financial Derivative Development, Selasa (12/2/2025).
Secara khusus, Iman menyoroti tekanan utama berasal dari sentimen eksternal, terutama kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) yang mendorong aliran modal keluar dari negara berkembang ke aset-aset yang lebih aman alias fly to quality.
“Jadi artinya kita mesti mewaspadai semuanya, Karena impact-nya juga. Apalagi kan US, itu fly to quality,” tutur dia.
Meski IHSG tertekan, aktivitas perdagangan justru menunjukkan peningkatan. Hingga pekan lalu, nilai transaksi bursa menembus Rp12,08 triliun, alias naik 7,22 persen.
"Kalau dilihat, transaksi kita naik. Itu artinya banyak yang jualin,” ujar dia.
Tren capital outflow ini menjadi perhatian utama BEI, mengingat investor asing memiliki peran besar dalam stabilitas pasar modal domestik.
Data mencatat, aliran modal keluar (outflow) mencapai Rp3,8 triliun sepanjang pekan lalu. Angka ini berlanjut hingga Senin (10/2/2025) senilai Rp921 miliar. “Saya lebih takut asingnya,” kata Iman.
(DESI ANGRIANI)
作者:11/02/2025 18:12 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()