Wall Street Ditutup Beragam Imbas Data Inflasi AS Meningkat

avatar
· 阅读量 85
Wall Street Ditutup Beragam Imbas Data Inflasi AS Meningkat
Wall Street Ditutup Beragam Imbas Data Inflasi AS Meningkat. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Wall Street ditutup beragam dengan indeks S&P 500 turun signifikan pada perdagangan Rabu (12/2/2025) waktu setempat. Laju indeks utama tersebut dipengaruhi kenaikan inflasi yang tidak terduga, yang semakin mempersempit jalan bagi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

Mengutip Investing, Dow Jones Industrial Average turun 224 poin, atau 0,50 persen ke 44.368, indeks S&P 500 turun 0,27 persen ke 6.051, dan NASDAQ Composite naik 0,03 persen ke 19.649.

Baca Juga:
Wall Street Ditutup Beragam Imbas Data Inflasi AS Meningkat Wall Street Dibuka Turun, Investor Cemas Dampak Perang Tarif hingga Prospek Inflasi

Indeks Harga konsumen AS naik lebih dari yang diharapkan pada Januari, menunjukkan tekanan inflasi masih ada untuk mengarahkan The Fed berpikir hati-hati sebelum potensi penurunan suku bunga di masa mendatang.

Harga konsumen utama meningkat sebesar 3,0 persen dalam dua belas bulan hingga Januari, di atas ekspektasi pasar di mana akan sesuai dengan laju Desember sebesar 2,9 persen. 

Baca Juga:
Wall Street Ditutup Beragam Imbas Data Inflasi AS Meningkat Wall Street Ditutup Beragam Usai Pernyataan Hati-Hati The Fed

Dari bulan ke bulan, pengukur tersebut secara tak terduga meningkat menjadi 0,5 persen, naik dari 0,4 persen pada bulan sebelumnya dan lebih cepat dari ekspektasi ekonom sebesar 0,3 persen.

Inflasi 'inti', yang mengecualikan unsur-unsur yang mudah berubah seperti makanan dan energi, juga naik lebih dari yang diharapkan, yaitu sebesar 0,4 persen pada bulan tersebut dan 3,3 persen secara tahunan, lebih tinggi dari yang diharapkan masing-masing 0,3 persen dan 3,1 persen.

Baca Juga:
Wall Street Ditutup Beragam Imbas Data Inflasi AS Meningkat Data Inflasi AS di Atas Ekspektasi, Wall Street Dibuka Turun

Sebelumnya, inflasi telah melambat secara stabil sejak lonjakan pascapandemi. Tetapi Ketua Fed Jerome Powell mengatakan kepada Komite Perbankan Senat pada hari Selasa bahwa bank sentral tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga, mengingat bahwa bank sentral telah memangkas suku bunga sebesar 1 persen pada 2024, dan bahwa ekonomi tetap kuat.

Dalam pernyataannya di Kongres pada hari kedua, Powell menyebut The Fed ingin mempertahankan kebijakan moneter "restriktif untuk saat ini," dengan mencatat bahwa meskipun inflasi mendekati target bank sentral AS sebesar 2 persen, namun data terakhir belum mencapai target tersebut.

(Febrina Ratna Iskana)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest