Saham Bank Raksasa dan Konglo Jadi Sasaran Jual Asing Sepekan

IDXChannel – Investor asing melakukan aksi jual signifikan di saham emiten perbankan utama dan konglomerat selama pekan ini, di tengah melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

IHSG turun 1,54 persen dalam sepekan, ditutup di level 6.638,46 pada Jumat (14/2/2025).

Baca Juga:

IHSG Melemah 1,54 Persen Selama Sepekan, Market Cap Turun Jadi Rp11.595 Triliun

Investor asing keluar dari bursa saham Tanah Air dengan melakukan jual bersih (net sell) di pasar reguler sebesar Rp3,32 triliun selama sepekan, memperpanjang tren capital outflow beberapa bulan terakhir.

Empat saham bank besar menjadi yang paling terdampak aksi lego asing. Saham bank Grup Djarum PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan net sell asing terbesar, yakni Rp892,41 miliar selama sepekan, membuat harga sahamnya turun 4,01 persen.

Baca Juga:

Beli Emas Antam di Pegadaian atau Toko Emas? Cek Lokasinya

Kemudian, saham bank BUMN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatatkan jual bersih asing Rp841,85 miliar pekan ini. Saham BBRI terkoreksi 4,22 persen dalam periode yang sama.

Dua saham bank pelat merah lainnya juga mengalami hal serupa. Asing melakukan net sell Rp635,51 miliar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) di tengah penurunan harga sahamnya sebesar 0,49 persen sepekan.

Baca Juga:

Wall Street Ditutup Beragam Tertekan Penjualan Ritel dan Kebijakan Tarif Trump

Selanjutnya, asing melego PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) sebesar Rp59,26 miliar. Namun, harga saham BBNI berhasil menguat 2,34 persen pekan ini.

Selain empat bank kakap di atas, investor asing juga melepas saham milik taipan Prajogo Pangestu, BREN, dengan nilai net sell Rp249,72 miliar. Saham BREN merosot 12,46 persen seiring geger pemberitaan soal MSCI.

Setali tiga uang, dengan sentimen yang sama dengan BREN, saham CUAN milik Prajogo juga mengalami net sell asing Rp193,40 miliar pekan ini. Saham CUAN jatuh 33,77 persen.

Saham telekomunikasi BUMN, TLKM, juga mencatatkan net sell asing jumbo sebesar Rp164,68 miliar di pekan ini. Saham TLKM pun melemah 2,32 persen.

Secara umum, pelaku pasar selama pekan ini berfokus pada data inflasi Amerika Serikat (AS), hingga kelanjutan kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump, dan harapan berakhirnya perang Rusia-Ukraina. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.