Gerak Saham Emas PSAB-BRMS Cs di Tengah Proyeksi Bullish Goldman Sachs

avatar
· 阅读量 65
Gerak Saham Emas PSAB-BRMS Cs di Tengah Proyeksi Bullish Goldman Sachs
Gerak Saham Emas PSAB-BRMS Cs di Tengah Proyeksi Bullish Goldman Sachs. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Sejumlah saham emiten menguat pada lanjutan sesi II, Selasa (18/2/2025), seiring penguatan harga emas dan proyeksi bullish dari bank investasi kenamaan Amerika Serikat (AS), Goldman Sachs.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 15.04 WIb, saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) meningkat 5,93 persen, sedangkan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) terkerek 1,62 persen.

Baca Juga:
Gerak Saham Emas PSAB-BRMS Cs di Tengah Proyeksi Bullish Goldman Sachs FKS Food (AISA) Incar Pertumbuhan Kinerja Bisnis di 2025

Kemudian, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menghijau 1,42 persen dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) tumbuh 0,28 persen.

Harga emas dunia melanjutkan penguatannya pada Selasa, terdorong oleh ketidakpastian terkait rencana tarif Presiden AS Donald Trump yang masih membayangi sentimen pasar. Kekhawatiran akan potensi perang dagang global mendorong permintaan aset safe-haven.

Baca Juga:
Gerak Saham Emas PSAB-BRMS Cs di Tengah Proyeksi Bullish Goldman Sachs CIMB Niaga (BNGA) Buka Lebih dari 50 Digital Branch

Harga emas spot (XAU/USD) naik 0,6 persen ke USD2.913,79 per troy ons.

"Kita melihat pembelian signifikan dari bank sentral, ditambah dengan potensi kelangkaan emas di Eropa karena lonjakan permintaan di AS untuk menghindari kemungkinan tarif," ujar analis pasar keuangan Capital.com, Kyle Rodda.

Baca Juga:
Gerak Saham Emas PSAB-BRMS Cs di Tengah Proyeksi Bullish Goldman Sachs Dongkrak Transaksi QRIS, Bank Raya (AGRO) Gandeng Merchant Grab

"Saya rasa tren emas tetap bullish—fundamentalnya kuat."

Sejak dilantik bulan lalu, Trump telah memberlakukan tarif 10 persen atas impor dari China, mengumumkan dan menunda tarif 25 persen untuk barang dari Meksiko serta impor non-energi dari Kanada, menetapkan tarif 25 persen untuk baja dan aluminium impor, serta merencanakan tarif balasan untuk negara-negara yang mengenakan pajak atas barang impor AS.

Emas, yang mencapai rekor tertinggi USD2.942,70 pada 11 Februari, masih menjadi lindung nilai utama terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi.

Selain perkembangan tarif, perhatian pasar kini beralih ke risalah pertemuan The Fed Januari yang akan dirilis pada Rabu, guna mencari petunjuk terkait pandangan para pejabat terhadap risiko perang dagang yang lebih luas terhadap perekonomian.

Proyeksi Goldman Sachs

Sementara, analis Goldman Sachs, Lina Thomas, menulis dalam risetnya, dikutip dari Dow Jones Newswires, Selasa (18/2), harga emas diperkirakan terus naik seiring meningkatnya permintaan dari bank sentral secara struktural.

Goldman Sachs menaikkan proyeksi harga emas pada akhir 2025 menjadi USD3.100 per troy ons dari sebelumnya USD2.890 per troy ons.

Permintaan dari bank sentral diperkirakan mendorong harga emas naik sekitar 9 persen hingga akhir 2025, ditambah dengan peningkatan bertahap kepemilikan ETF seiring penurunan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed).

Goldman Sachs juga menambahkan bahwa jika ketidakpastian kebijakan, termasuk kekhawatiran soal tarif, tetap tinggi, posisi spekulatif yang bertahan lebih lama bisa mendorong harga emas hingga USD3.300 per troy ons di akhir 2025. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest