Surplus Dagang Melebar, RI Harus Antisipasi Perlambatan Ekonomi Tiongkok dan Jepang

avatar
· 阅读量 62

Pasardana.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor turun -8,56% mom atau secara tahunan masih meningkat 4,68% yoy. Kinerja ekspor tersebut mencapai US$21,45 miliar.

Sementara, kinerja impor bulan Januari 2025 turun -15,18% mom atau turun -2,67% yoy menjadi US$18,00 miliar.

Alhasil, surplus perdagangan Indonesia melebar dari US$2,24 miliar pada bulan Desember 2024 menjadi US$3,45 miliar pada bulan Januari 2025.

Melihat catatan itu, Office of Chief Economist PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (IDX:BRI) menilai, ketidakpastian ekonomi global masih menjadi tantangan bagi kinerja ekspor Indonesia ke depan.

"Tiongkok dan Jepang yang merupakan mitra dagang terbesar Indonesia masih menghadapi tekanan pada pertumbuhan ekonominya yang diperkirakan masih akan melambat dari tahun 2024," tulis riset Office of Chief Economist Bank Mandiri dikutip Rabu (19/2/2025).

Selain itu, potensi pelemahan harga komoditas ke depan juga dapat menekan penerimaan negara dari sisi pajak dan nonpajak, yang pada akhirnya berisiko mempengaruhi APBN dan memicu kontraksi pendapatan.

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest