
IDXChannel - Saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) kembali melonjak pada Jumat (10/2/2025), didorong kabar bahwa perusahaan data center milik Toto Sugiri dan Anthoni Salim ini tengah mempertimbangkan stock split.
Direktur Utama DCII, Toto Sugiri, mengungkapkan rencana tersebut dalam pertemuan dengan sejumlah media di Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 09.47 WIB, saham DCII naik 19,97 persen ke Rp80.650 per saham, menyentuh auto rejection atas (ARA) 20 persen.
Penguatan ini melanjutkan tren positif dari dua hari sebelumnya, di mana saham DCII juga ditutup ARA pada Rabu (19/2) dan Kamis (20/2). Secara akumulatif, saham DCII telah melonjak 72,70 persen dalam tiga hari terakhir.

Meski nilai transaksi hari ini mencapai Rp3,95 miliar, volume perdagangan masih terbatas di 49,90 ribu saham. Saham DCII memang dikenal memiliki likuiditas rendah karena harga per unitnya yang tinggi.
Stock split biasanya dilakukan untuk meningkatkan likuiditas dengan menurunkan harga saham per unit, sehingga lebih terjangkau bagi investor ritel.

Langkah ini juga bisa memperluas basis investor dan meningkatkan partisipasi pasar terhadap saham DCII. Jika terealisasi, saham DCII berpotensi lebih aktif diperdagangkan.
Soal kinerja keuangan, DCII mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp449,49 miliar hingga kuartal III-2024.
Perolehan ini tumbuh 21,34 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp370,43 miliar.
Kinerja positif tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan sebesar 15,08 persen menjadi Rp1,1 triliun, dibandingkan Rp958,14 miliar pada kuartal III-2023.
Namun, beberapa pos beban mengalami kenaikan, seperti beban pokok pendapatan yang naik menjadi Rp472,18 miliar, beban pemasaran menjadi Rp2,53 miliar, serta beban lainnya yang membengkak menjadi Rp2,12 miliar. Selain itu, beban pajak penghasilan neto juga meningkat menjadi Rp63,05 miliar.
Di sisi lain, beban umum dan administrasi mengalami penurunan menjadi Rp59,07 miliar, sementara beban keuangan menyusut menjadi Rp61,18 miliar.
Dari sisi neraca, jumlah ekuitas perusahaan mencapai Rp2,66 triliun per akhir September 2024, naik dari Rp2,21 triliun pada akhir tahun sebelumnya. Total liabilitas DCII turun menjadi Rp1,32 triliun dari sebelumnya Rp1,47 triliun, sementara total aset meningkat dari Rp3,67 triliun menjadi Rp3,98 triliun. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
作者:21/02/2025 09:57 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()