Rights Issue Rp1,27 Triliun, IATA Kantongi Izin OJK

avatar
· 阅读量 94
Rights Issue Rp1,27 Triliun, IATA Kantongi Izin OJK
Rights Issue Rp1,27 Triliun, IATA Kantongi Izin OJK (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) mengantongi izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas III dengan mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. 

Dalam aksi korporasi ini, IATA akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 20.190.596.389 saham Seri B, atau sebesar 44,44 persen dari total modal disetor setelah PUT III, dengan rasio pembagian 5:4.

Di mana setiap 1 HMETD berhak untuk membeli 1 saham baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.

Dengan harga eksekusi HMETD sebesar Rp63 per saham, IATA menargetkan penghimpunan dana segar hingga Rp1,27 triliun. 

Dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (21/2/2025), manajemen IATA menjelaskan seluruh dana yang diperoleh setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi terkait, akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan termasuk untuk melakukan trading batu bara.

"Perseroan meyakini bahwa bisnis batu bara akan terus berkembang positif pada 2025, didukung oleh permintaan yang stabil dan strategi operasional yang efisien, meskipun dihadapkan pada fluktuasi harga, kenaikan biaya bahan bakar, tarif royalti, peraturan terkait Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang baru, serta biaya operasional lainnya," tulis manajemen IATA.

Sepanjang 2024, ekspor menyumbang 66,8 persen dari total penjualan batu bara IATA. Dari seluruh penjualan ekspor tersebut, India menempati urutan pertama 35,5 persen diikuti oleh China sebesar 20,3 persen, Vietnam 10 persen dan negara-negara lainnya 1 persen.

Pada 2025, Perseroan akan memaksimalkan produksi pada IUP milik PT Putra Muba Coal (PMC), PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE), dan PT Arthaco Prima Energy (APE), yang akan memberi kontribusi pertumbuhan bisnis IATA.

Berdasarkan laporan Komite Cadangan Mineral Indonesia (KCMI), saat ini IATA memiliki cadangan batu bara sebanyak 294,2 juta MT. Total tersebut diperoleh dari hanya sekitar 15 persen luas area penambangan Perseroan sebesar 51.982 Ha. 

IATA meyakini cadangan batu bara akan terus bertambah seiring dengan proses eksplorasi menunjukkan tambahan cadangan terbukti, setidaknya sebanyak 600 juta MT untuk semua IUP. 

(DESI ANGRIANI)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest