Wall Street Anjlok Tajam, Ini Tiga Penyebab Utama

avatar
· 阅读量 61
Wall Street Anjlok Tajam, Ini Tiga Penyebab Utama
Wall Street Anjlok Tajam, Ini Tiga Penyebab Utama. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bursa saham Amerika Serikat (AS) anjlok tajam pada Jumat kemarin, mencatat hari terburuk pada 2025.

Dilansir dari Business Insider pada Sabtu (22/2/2025), indeks Dow Jones Industrial Average merosot lebih dari 700 poin pada Jumat kemarin. Dalam dua hari, penurunannya mencapai .200 poin.

Baca Juga:
Wall Street Anjlok Tajam, Ini Tiga Penyebab Utama Wall Street Melemah, Tarif Dagang AS dan Risalah The Fed Jadi Perhatian Investor

Penurunan pada Jumat kemarin salah satunya disebabkan rilis tiga data ekonomi di awal sesi perdagangan. Ketiganya memicu kekhawatiran tentang keadaan ekonomi, konsumen, dan inflasi AS saat ini.

Berikut tiga data yang memengaruhi Wall Street kemarin:

Baca Juga:
Wall Street Anjlok Tajam, Ini Tiga Penyebab Utama Wall Street Dibuka Bervariasi, Investor Cermati Kebijakan Ekonomi Trump

1. Sentimen konsumen
Sentimen konsumen anjlok pada Februari 2025 untuk bulan kedua berturut-turut, sebagaimana diukur oleh survei yang dilakukan Universitas Michigan. Kekhawatiran akan rencana tarif impor dan ekspektasi akan rebound inflasi membuat indeks tersebut mencapai 64,7 bulan ini, level terendah sejak November 2023.

2. Perumahan
Penjualan rumah yang sudah ada pada Januari 2025 turun menjadi 4,08 juta unit, jauh di bawah estimasi analis sebesar 4,29 juta unit.

Baca Juga:
Wall Street Anjlok Tajam, Ini Tiga Penyebab Utama Wall Street Ditutup Lesu, Nasdaq Merosot 2,2 Persen

"Penjualan rumah yang sudah ada tidak memberikan banyak harapan untuk pemulihan real estat karena biaya pinjaman yang tinggi dan harga properti yang mahal menghambat keterjangkauan bagi calon pembeli," kata Ekonom Senior Interactive Brokers Jose Torres.

3. Sektor jasa
Terakhir, kondisi sektor jasa AS yang diukur dengan Indeks Manajer Pembelian secara tak terduga mengalami kontraksi. PMI layanan AS yang dirilis S&P turun menjadi 49,7 pada Februari 2025, jauh di bawah estimasi konsensus sebesar 52,9.

"Ini kontraksi pertama dalam aktivitas layanan dalam lebih dari dua tahun, sebuah perkembangan yang signifikan mengingat area penting tersebut mencakup sekitar 70 persen dari ekonomi AS," kata Torres. (Wahyu Dwi Anggoro)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest