IDXChannel - Investasi saham menjadi pilihan populer untuk menghasilkan keuntungan jangka panjang, namun bagi banyak investor, memilih saham yang tepat bisa menjadi tantangan.
Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah berfokus pada saham "undervalue" atau saham yang diperdagangkan di bawah nilai intrinsiknya. Dalam artikel ini, IDX akan membahas tips memilih saham undervalue untuk investasi yang cerdas.
Mencari Saham Undervalue dengan Potensi Besar, Ini Kata AnalisTips Memilih Saham Undervalue
1. Pahami Konsep Saham Undervalue
Saham undervalue adalah saham yang harganya saat ini lebih rendah daripada nilai intrinsiknya. Nilai intrinsik ini mencerminkan nilai sebenarnya dari perusahaan berdasarkan analisis fundamental, yang melibatkan penilaian atas aset, pendapatan, dan prospek masa depan perusahaan.
Saham undervalue sering kali muncul ketika pasar sedang tidak memperhitungkan potensi pertumbuhan suatu perusahaan atau ada masalah sementara yang mempengaruhi harga sahamnya.
Mengenal Saham Undervalued: Ciri-Ciri dan Cara Mengoleksinya2. Analisis Fundamental Perusahaan
Untuk menemukan saham undervalue, analisis fundamental adalah kunci utama. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain:
a) Laporan Keuangan: Periksa laporan laba rugi, neraca, dan arus kas perusahaan. Saham undervalue biasanya berasal dari perusahaan dengan pendapatan dan keuntungan yang stabil namun harga sahamnya tertekan.
Daftar Saham Rokok dengan PBV Terendah, Masih Ada yang Undervalue dan Bagi Dividenb) Price-to-Earnings Ratio (P/E): Rasio ini membandingkan harga saham dengan laba bersih per saham. Saham dengan rasio P/E yang rendah dibandingkan dengan rata-rata industri atau pasar bisa jadi menunjukkan bahwa saham tersebut undervalued.
c) Price-to-Book Ratio (P/B): P/B yang rendah bisa menjadi indikasi bahwa saham dihargai lebih rendah daripada nilai buku asetnya. Ini sering kali ditemukan pada saham undervalue.
3. Perhatikan Potensi Pertumbuhan Perusahaan
Saham yang undervalued bisa jadi memiliki potensi pertumbuhan yang besar di masa depan. Cek faktor-faktor seperti:
a) Inovasi dan Produk Baru: Perusahaan yang memiliki produk inovatif atau ekspansi ke pasar baru mungkin saat ini undervalued, tetapi memiliki prospek cerah.
b) Manajemen yang Kompeten: Manajemen yang baik dan berpengalaman dapat membantu perusahaan keluar dari masalah sementara dan meningkatkan kinerjanya dalam jangka panjang.
c) Tren Industri: Perhatikan apakah perusahaan tersebut berada dalam industri yang berkembang atau menghadapi hambatan yang bersifat sementara. Misalnya, sektor teknologi atau energi terbarukan sering kali menawarkan potensi pertumbuhan yang besar.
4. Evaluasi Risiko dan Ketahanan Perusahaan
Saham undervalue tidak selalu berarti saham yang bagus. Penting untuk mengevaluasi risiko perusahaan, terutama dalam hal:
a) Tingkat Utang: Perusahaan dengan utang yang tinggi mungkin akan kesulitan jika menghadapi kondisi ekonomi yang buruk, meskipun sahamnya undervalued.
b) Manajemen Risiko: Lihat bagaimana perusahaan mengelola risiko operasional dan keuangan, serta seberapa tahan terhadap perubahan kondisi pasar.
作者:24/02/2025 06:44 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


加载失败()