Ekonomi AS Mendingin, Rupiah Tertekan ke Rp16.454

IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup melemah 73,5 poin atau 0,45 persen ke Rp16.454 per USD pada Kamis (27/2/2025).

Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, rupiah tertekan oleh sentimen akan kekhawatiran mendinginnya ekonomi AS.

“Pengeluaran swasta merupakan pendorong utama ekonomi AS, dan menghadapi tekanan dari tarif Trump, inflasi yang tinggi, dan kenaikan harga pangan,” tulis Ibrahim dalam risetnya, Kamis (27/2/2025). 
 
Para pelaku pasar bertaruh bahwa ekonomi AS yang mendingin akan memberi ruang bagi The Fed untuk memangkas bunga acuan. Meski imbal hasil treasury bakal turun tapi ancaman tarif AS cenderung menguntungkan dolar.
 
Dari sentimen dalam negeri, Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sangat ambisius sebesar 8 persen di 2029. 
 
Berdasarkan target atau sasaran besar pembangunan selama lima tahun ke depan, pemerintah akan mendorong kebijakan ekonomi makro yang didukung kebijakan fiskal, moneter, dan reformasi struktural yang adaptif.
 
Sementara perbaikan kualitas pembangunan akan menjadi modal bagi Indonesia dalam mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan. 

Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan selanjutnya diprediksi bergerak fluktuatif di rentang Rp16.440-Rp16.500 per USD.

(DESI ANGRIANI)