
Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terus berlanjut. Sejumlah perusahaan mengumumkan PHK usai menutup pabrik mereka.
Misalnya yang dialami oleh PT Sanken Indonesia dan PT Yamaha Music Indonesia yang berlokasi di Kabupaten Bekasi. Terbaru ada PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex di Sukoharjo yang resmi tutup total, Sabtu 1 Maret.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita sempat merespons soal PHK dan tutupnya sejumlah pabrik. Agus mengatakan, perlu pendalaman terlebih dahulu menyangkut penyebab tutupnya pabrik-pabrik tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya ada beberapa masalah yang mungkin dialami, seperti salah urus di internal perusahaan hingga kesulitan bersaing dengan produk-produk lain.
"Kita melihat apakah dia tutup, kalau tutup kenapa. Mismanagement, over ekspansi, atau tidak bisa bersaing dengan produk-produk lain. Sebut saja produk impor yang datang dari negara tertentu. Artinya memang secara competitiveness mereka menganggap bahwa mereka tidak dapat bersaing," katanya di Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, dikutip Sabtu (1/3/2025).
Jika masalahnya terkait daya saing usaha dan insentif dari pemerintah maka masalah itulah yang harus dikejar dan dicari penyelesaiannya. Ia juga mengingatkan kebijakan insentif terhadap industri mayoritas berada di Kementerian lain, bukan Kemenperin.
Baca juga: PHK Sritex Makan Korban Lebih dari 10 Ribu Pekerja, Menaker Buka Suara |
"Tapi problemnya harus dikejar, harus kita lihat. Karena saya sampaikan yang berhak memberikan insentif, misalnya competitiveness itu berkaitan dengan tidak cukupnya insentif, yang berhak atau memberikan insentif ini bukan kantor ini, bukan kantor sebelah, yang lain," tuturnya.
"Yang berkaitan dengan lartas, non tariff barrier, itu tidak ada di kantor ini. Sebagian besar tidak ada di kantor ini. Tapi kalau ada PHK yang menjadi sorotan adalah kami dan sebelah. Tapi orang tidak mau go to the distance, terhadap apa sih sebenarnya akar permasalahannya," sambung Agus.
Agus menambahkan, PHK harus menjadi perhatian serius pemerintah. Isu PHK harus dilihat secara keseluruhan karena akan menimbulkan masalah ke masyarakat.
"Dalam pandangan kami, satu PHK itu merupakan masalah. Satu orang di-PHK itu menjadi masalah. PHK itu tidak boleh dilihat hanya sebagai statistik. Kita harus mencoba merasakan bagaimana (kalau) yang di-PHK itu adik kita, kakak kita," tegasnya.
(ily/hns)作者:Ilyas Fadilah -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()