BPS: Februari 2025 Terjadi Deflasi Sebesar 0,09 Persen YoY

avatar
· 阅读量 57

Pasardana.id – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada Februari 2025 terjadi deflasi year on year (y-on-y) sebesar 0,09 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,48.

"Pada Februari 2025 tingkat deflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,48 persen dan tingkat deflasi year to date (y-to-d) Februari 2025 sebesar 1,24 persen. Sedangkan tingkat inflasi y-on-y komponen inti Februari 2025 sebesar 2,48 persen, inflasi m-to-m sebesar 0,25 persen, dan inflasi y-to-d sebesar 0,55 persen,” ujar Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Gedung BPS, Senin (3/3/2025).

Ditambahkan, deflasi utamanya dipengaruhi oleh diskon tarif listrik 50% yang berakhir pada Februari 2025.

Lebih lanjut, Amalia merincikan, deflasi provinsi y-on-y terdalam terjadi di Provinsi Papua Barat sebesar 1,98 persen dengan IHK sebesar 103,98 dan terendah terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 105,81.

Sementara inflasi provinsi y-on-y tertinggi terjadi di Provinsi Papua Pegunungan sebesar 7,99 persen dengan IHK sebesar 115,17 dan terendah terjadi di Provinsi Riau sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 106,42.

Sedangkan deflasi kabupaten/kota y-on-y terdalam terjadi di Kabupaten Muko Muko sebesar 2,10 persen dengan IHK sebesar 104,29 dan terendah terjadi di Kota Tasikmalaya sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 105,66.

Sementara inflasi kabupaten/kota y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Jayawijaya sebesar 7,99 persen dengan IHK sebesar 115,17 dan terendah terjadi di Kota Kupang sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 105,61.

Dalam penjelasannya juga disebutkan, deflasi y-on-y terjadi karena adanya penurunan indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 12,08 persen serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,26 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,25 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,18 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,02 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,79 persen; kelompok transportasi sebesar 0,94 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,14 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,04 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,47 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 8,43 persen.

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest