Adaro Minerals (ADMR) Bidik Penjualan Batu Bara 5,6-6,1 Juta Ton di 2025

avatar
· 阅读量 105
Adaro Minerals (ADMR) Bidik Penjualan Batu Bara 5,6-6,1 Juta Ton di 2025
PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) memasang target konservatif pada 2025. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) memasang target konservatif pada 2025. Anak perusahaan PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) itu menargetkan penjualan yang tidak jauh berbeda dibandingkan 2024.

Dalam panduan untuk 2025, ADMR menargetkan volume penjualan batu bara metalurgi antara 5,6-6,1 juta ton pada tahun ini dibandingkan 2024 yang sebesar 5,62 juta ton. Penjualan pada tahun lalu naik 26 persen dibandingkan 2023.

Baca Juga:
Adaro Minerals (ADMR) Bidik Penjualan Batu Bara 5,6-6,1 Juta Ton di 2025 Adaro Minerals (ADMR) Cetak Laba Bersih USD437 Juta di 2024

Pada tahun lalu, ADMR memproduksi 6,63 juta ton batu bara metalurgi, naik 30 persen dibandingkan 2023. Kenaikan produksi sekaligus penjualan itu mendongkrak  kinerja keuangan perseroan.

"Kami berhasil mencapai target dan terus mencatat pertumbuhan volume yang konsisten di tengah fluktuasi harga (batu bara)," kata Presiden Direktur & CEO Adaro Minerals, Christian Ariano Rachmat dalam keterangan resmi dikutip Selasa (4/3/2025),

Baca Juga:
Adaro Minerals (ADMR) Bidik Penjualan Batu Bara 5,6-6,1 Juta Ton di 2025 ADMR Produksi 6,63 Juta Ton Batu Bara Metalurgi di 2024

Seiring volume yang tidak terlalu agresif, perseroan juga menargetkan nisbah kupas pada 2025 di angka 3,3x. Pada 2024, ADMR mencatat nisbah kupas di angka 3,55x, lebih rendah dari 2023 3,3x. Adapun volume pengupasan lapisan penutup tahun lalu naik 26 persen menjadi 23,55 juta bank cubic meter (bcm).

Di samping itu, kata Ariano, ADMR juga mengalokasikan belanja modal tetap tinggi di kisaran USD300-USD325 juta pada tahun ini. Alokasi ini sudah termasuk investasi ekuitas pada smelter aluminium PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI).

Pada 2024, ADMR menyerap belanja modal USD405,7 juta, naik lebih dari tiga kali lipat dibandingkan 2023 sebesar USD134,7 juta. Kenaikan ini akibat aktivitas konstruksi pada smelter aluminium KAI dan proyek infrastruktur PT Maruwai Coal (MC).

"Setelah rampung nanti, proyek peningkatan infrastruktur MC diharapkan akan mendukung peningkatan volume, dan memungkinkan perusahaan untuk memenuhi komitmen volume kepada para pelanggan. Fase pertama smelter aluminium KAI diperkirakan akan mencapai COD (Commissioning of Date) pada akhir tahun 2025, yang akan mendiversifikasi pendapatan," katanya.

(Rahmat Fiansyah)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest