
IDXChannel – Bursa saham Asia serentak turun pada Selasa (4/3/2025), dan mengikuti pelemahan tajam bursa Amerika Serikat (AS) semalam.
Menurut data pasar, hingga pukul 08.55 WIB, Indeks Nikkei 225 jatuh 2,24 persen, sementara indeks Topix turun 1,37 persen, menghapus kenaikan sesi sebelumnya

Penurunan ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa tarif terhadap mitra dagang utama akan mulai berlaku pada Selasa.
Para analis memperingatkan bahwa pasar mungkin meremehkan risiko tarif, mengingat potensi eskalasi perang dagang global yang bisa terjadi dengan cepat.

Di Jepang, investor bereaksi terhadap data yang menunjukkan kenaikan tak terduga dalam tingkat pengangguran, yang naik menjadi 2,5 persen pada Januari dari 2,4 persen pada Desember.
Selain itu, belanja modal oleh perusahaan-perusahaan Jepang mencatat penurunan mengejutkan pada kuartal keempat.

Saham teknologi Jepang menjadi sektor yang paling terpukul, dengan penurunan signifikan pada Disco (-5 persen), Advantest (-8 persen), SoftBank Group (-4,9 persen), Lasertec (-2,5 persen), dan Tokyo Electron (-1,9 persen).
Pasar saham China juga merosot, dengan indeks Shanghai minus 0,16 persen, Hang Seng Hong Kong melemah 1,31 persen, dan CSI terkoreksi 0,37 persen.
Demikian pula, KOSPI Korea Selatan terdepresiasi 0,02 persen, ASX 200 Australia turun 1,00 persen, dan STI Singapura tergerus 0,19 persen.
Wall Street Jatuh di Tengah Kekhawatiran Tarif
Indeks saham utama AS semakin melemah setelah Presiden Donald Trump kembali menegaskan bahwa tarif impor dari Meksiko dan Kanada tetap diberlakukan.
Nasdaq Composite turun 2,6 persen ke 18.350,2 pada Senin, sementara S&P 500 merosot 1,8 persen ke 5.849,7. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 1,5 persen ke 43.191,2.
Mengutip MT Newswires, sektor teknologi dan energi mengalami penurunan terbesar, sementara sektor real estat mencatat kenaikan.
Pasar saham AS sudah berada di zona merah sepanjang hari, tetapi tekanan jual semakin meningkat setelah Trump mengatakan bahwa tarif 25 persen atas impor dari Meksiko dan Kanada akan mulai berlaku pada Selasa, seperti dilaporkan CNBC.
"Semuanya sudah siap. Tarif ini akan mulai berlaku besok," ujar Trump.
Dari sisi ekonomi, dua survei menunjukkan gambaran beragam mengenai sektor manufaktur AS pada Februari. Data dari Institute for Supply Management (ISM) mengindikasikan perlambatan ekspansi, sementara laporan S&P Global menunjukkan pertumbuhan terbaik sejak Juni 2022.
Survei ISM juga menunjukkan bahwa tekanan harga kembali meningkat di sektor produksi, menurut BMO Capital Markets. "Ini bukan sesuatu yang diinginkan oleh The Fed, terutama ketika perusahaan-perusahaan bisa segera menghadapi dampak tarif besar-besaran."
Presiden The Fed St. Louis, Alberto Musalem, menegaskan, kebijakan moneter masih perlu bekerja lebih keras untuk mencapai stabilitas harga, dengan inflasi yang masih di atas target 2 persen.
"Saya percaya pendekatan kebijakan yang lebih sabar saat ini akan membantu kita mencapai tingkat lapangan kerja maksimum, stabilitas harga, dan ekspansi ekonomi yang berkelanjutan," ujarnya.
Di pasar obligasi, imbal hasil Treasury AS turun pada Senin. Yield obligasi tenor 10 tahun turun 6,8 basis poin menjadi 4,161 persen, sementara yield obligasi dua tahun melemah 3,5 basis poin menjadi 3,96 persen. (Aldo Fernando)
作者:04/03/2025 09:06 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()