Dirut BRI Beli Saham Lagi, Harga BBRI Terus Menanjak

IDXChannel - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), Sunarso kembali membeli saham BBRI. Pada awal tahun ini, Sunarso sudah melakukan transaksi pembelian sebanyak dua kali.

Pada 16 Januari 2025, Sunarso memborong 210 ribu saham BBRI di harga Rp4.200 dengan nilai transaksi hampir Rp900 juta. Terbaru, mantan Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) itu kembali membeli saham BBRI pada 4 Maret 2025 sebanyak 212.800 di harga Rp3.630 dengan transaksi sekitar Rp770 juta.

"Tujuan dari transaksi (pembelian saham) untuk investasi," kata Corporate Secretary BBRI, Agustya Hendy Bernadi lewat keterbukaan informasi, Kamis (6/3/2025).

Dengan transaksi tersebut, maka kepemilikan saham Sunarso di BRI semakin besar. Sebelumnya, dia memiliki 5,87 juta saham, sehingga jumlahnya meningkat menjadi 6,08 juta saham. Dengan harga BBRI saat ini Rp3.950 per saham, maka portofolio Sunarso untuk saham BBRI mencapai Rp24 miliar.

Harga saham BBRI terus menanjak dalam beberapa waktu terakhir. Pada Senin (3/3/2025), JP Morgan meng-upgrade rating saham BBRI dari neutral menjadi overweight sehingga berdampak pada aliran dana masuk (inflow) asing ke saham BUMN terbesar di Indonesia dari sisi kapitalisasi pasar itu.

Dalam laporannya, JP Morgan menyebut, BBRI memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage) yang kuat dalam bisnis kredit mikro. Moat ini memungkinkan BRI terus meraih profitabilitas dalam berbagai siklus ekonomi. 

Aksi jual pada saham-saham big bank, termasuk BBRI juga dinilai sudah terlalu berlebihan. Kondisi rasio kredit bermasalah (non-performing loan atau NPL) yang terus dibersihkan BRI dan risiko ini sudah mencerminkan harga saham BBRI saat ini. JP Morgan menetapkan target harga BBRI di Rp4.200 per saham.

Saham BBRI sempat menyentuh level terendah dalam setahun terakhir ke level Rp3.360. Namun sejak saat itu, harganya terus melesat hingga 17,6 persen ke Rp3.950. Pada penutupan sore ini, harga saham BBRI juga terpantau menguat 2,8 persen dengan inflow asing sebesar Rp150 miliar.

(Rahmat Fiansyah)