Harga Minyak Rebound di Tengah Ketidakpastian Tarif dan Rencana OPEC+

avatar
· 阅读量 15
Harga Minyak Rebound di Tengah Ketidakpastian Tarif dan Rencana OPEC+
Harga Minyak Rebound di Tengah Ketidakpastian Tarif dan Rencana OPEC+. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak rebound pada Kamis (6/3/2025), di tengah tekanan dari tarif impor antara AS, Kanada, dan China, serta rencana OPEC+ untuk meningkatkan produksi.

Kontrak berjangka (futures) Brent naik 0,16 persen menjadi USD69,47 per barrel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS terkoreksi 0,18 persen ke USD66,28 per barrel.

Baca Juga:
Harga Minyak Rebound di Tengah Ketidakpastian Tarif dan Rencana OPEC+ Pelaku Pasar Cermati Arah Kebijakan Bank Indonesia, Khawatir Capital Outflow Berlanjut

Pada Rabu, Brent sempat menyentuh USD68,33 — level terendah sejak Desember 2021 — setelah kenaikan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan menambah tekanan pada harga.

Tekanan juga datang dari keputusan OPEC+ menaikkan kuota produksi untuk pertama kalinya sejak 2022, serta tarif baru AS yang mulai berlaku pada Selasa.

Baca Juga:
Harga Minyak Rebound di Tengah Ketidakpastian Tarif dan Rencana OPEC+ TBS Energi (TOBA) Rampungkan Pembiayaan PLTS Terapung Batam

"Berita OPEC yang menambah pasokan bulan depan, ditambah prospek kesepakatan damai Rusia-Ukraina yang kini tampak lebih menjanjikan, serta kebijakan tarif yang berubah-ubah, membuat minyak diperdagangkan secara volatil," kata Wakil Presiden Senior Perdagangan di BOK Financial Dennis Kissler.

Harga minyak sempat jatuh ke level terendah beberapa bulan terakhir pada Rabu, setelah Badan Informasi Energi (EIA) melaporkan persediaan minyak AS naik 3,6 juta barrel, lebih tinggi dari perkiraan.

Baca Juga:
Harga Minyak Rebound di Tengah Ketidakpastian Tarif dan Rencana OPEC+ IHSG Diproyeksi Bergerak di Rentang 6.550-6.650 Jelang Rilis Cadev

Keputusan Presiden AS Donald Trump melancarkan perang dagang terhadap mitra dagang terbesar AS juga memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi akibat tarif impor.

Kenaikan pasokan turut memperburuk prospek minyak. OPEC+ akan mulai mengembalikan pemangkasan produksi sebesar 2,2 juta barrel per hari dalam 18 tahap bulanan mulai April, meskipun pasokan dari non-OPEC terus meningkat.

Namun, penurunan harga diperkirakan membatasi pertumbuhan produksi AS, yang mencapai rekor 13,51 juta barrel per hari pekan lalu.

"Kekhawatiran permintaan terkait perang dagang masih membebani harga, membuat beberapa bank menurunkan perkiraan harga untuk 2025. Kami mempertahankan kisaran USD65-85 untuk Brent, dengan potensi penurunan lebih lanjut yang pada akhirnya membatasi pasokan dan memberikan dukungan baru," ujar Saxo Bank.

Tanda-tanda perlambatan ekonomi AS semakin terlihat setelah Trump mengabaikan perjanjian dagang dan memberlakukan tarif 25 persen untuk impor barang dari Kanada dan Meksiko, meskipun penerapan tarif pada Meksiko ditunda hingga 2 April.

Laporan pada Rabu menunjukkan perekrutan sektor swasta AS anjlok bulan lalu.

Sementara defisit perdagangan AS pada Januari melonjak ke rekor USD 131,4 miliar dari USD 98,1 miliar sebulan sebelumnya, jauh di atas perkiraan konsensus USD 96,6 miliar dari FactSet, seiring kenaikan impor sebesar 10 persen menjelang penerapan tarif. (Aldo Fernando)

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest