Saham MINA Milik Hapsoro Terbang 32 Persen, Ada Apa?

IDXChannel – Saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) melonjak pada Senin (10/3/2/2025) seiring bursa mengeluarkan emiten pengembangan properti dan perhotelan milik Happy Hapsoro tersebut dari papan pemantauan khusus.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.06 WIB, saham MINA melambung 32,14 persen ke level Rp185 per unit. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp30,28 miliar dan volume perdagangan 177,0 juta saham.

Baca Juga:

Gembok Dibuka, Saham BESS Langsung Tumbang Hampir 8 Persen

Dalam sepekan, saham MINA melesat 28,47 persen dan dalam sebulan terbang 52,46 persen.

Kabar teranyar, pihak bursa mengeluarkan MINA dari papan pemantauan khusus per Senin (10/3) ini. MINA sebelumnya masuk ke papan yang dikenakan mekanisme full call auction (FCA) tersebut dengan notasi 10.

Baca Juga:

Hillcon (HILL) Eksekusi Stock Split 1:5 Pekan Ini

Notasi 10 berarti suatu emiten dikenakan penghentian sementara perdagangan Efek selama lebih dari satu hari bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.

Dalam kasus MINA, saham tersebut mengalami fluktuasi signifikan usai investor merespons positif aksi korporasi perseroan.

Baca Juga:

Adakah Saham yang Dulunya Perusahaan Negara Sekarang Swasta? Begini Penjelasannya

Sebelumnya, MINA juga akan menggelar penambahan modal melalui rights issue. Perseroan akan melakukan rights issue dengan menerbitkan maksimal 3,28 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp20 per saham. 

Rencananya, MINA segera menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 21 Maret 2025 untuk meminta persetujuan pemegang saham atas aksi korprorasi tersebut.

Manajemen MINA mengungkapkan, dana hasil rights issue, setelah dikurangi biaya aksi korporasi tersebut, akan digunakan untuk modal kerja perseroan.

Selain itu, dana tersebut juga dapat dialokasikan sebagai penyertaan modal pada entitas anak, baik yang dimiliki langsung maupun tidak langsung, guna mendukung pengembangan dan operasional bisnis perusahaan.

Sebagai pengingat, kepemilikan Hapsoro di emiten tersebut kini sudah menembus 50 persen dan menjadi pengendali baru MINA, berdasarkan keterbukaan informasi BEI pada 21 November 2024.

Hal tersebut setelah Hapsoro setelah melakukan pembelian saham secara signifikan pada 20 November 2024. (Aldo Fernando)