- NZD/USD turun seiring Dolar Selandia Baru berada di bawah tekanan akibat kekhawatiran deflasi yang semakin dalam di Tiongkok.
- NZD melemah di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan global setelah tarif balasan Tiongkok terhadap produk pertanian AS mulai berlaku pada hari Senin.
- Kekhawatiran pertumbuhan AS meningkat setelah Presiden Donald Trump menggambarkannya sebagai berada dalam "periode transisi," menandakan potensi perlambatan.
NZD/USD memperpanjang rentetan kerugian untuk hari ketiga berturut-turut, diperdagangkan di sekitar 0,5690 selama jam perdagangan sesi Asia pada hari Selasa. Pasangan mata uang ini terus kehilangan pijakan seiring Dolar Selandia Baru (NZD) menghadapi hambatan akibat tekanan deflasi yang semakin dalam di Tiongkok, yang ditandai dengan penurunan harga konsumen tersteep dalam 13 bulan pada bulan Februari dan penurunan harga di tingkat pabrik selama 29 bulan berturut-turut. Mengingat status Tiongkok sebagai mitra dagang terbesar Selandia Baru, perkembangan ini telah membebani sentimen pasar.
Selain itu, NZD menghadapi tantangan karena meningkatnya ketegangan perdagangan global meredam selera risiko para investor. Tarif balasan Tiongkok hingga 15% pada produk pertanian AS tertentu mulai berlaku pada hari Senin, sebagai respons terhadap peningkatan tarif AS minggu lalu dari 10% menjadi 20% pada impor Tiongkok.
Namun, penurunan pasangan mata uang NZD/USD dapat dibatasi seiring Dolar AS (USD) berjuang di tengah kekhawatiran bahwa ketidakpastian kebijakan tarif dapat mendorong ekonomi AS ke dalam resesi. Presiden AS Donald Trump menggambarkan ekonomi sebagai berada dalam "periode transisi," mengisyaratkan potensi perlambatan. Para investor menganggap pernyataannya sebagai sinyal awal kemungkinan gejolak ekonomi dalam waktu dekat.
Ketua The Fed Jerome Powell meyakinkan pasar bahwa bank sentral tidak melihat kebutuhan mendesak untuk menyesuaikan kebijakan moneter meskipun ketidakpastian meningkat. Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengulangi sentimen ini, mencatat bahwa meningkatnya ketidakpastian bisnis dapat meredam permintaan tetapi tidak membenarkan perubahan suku bunga.
Dengan Federal Reserve memasuki periode blackout menjelang pertemuan 19 Maret, komentar dari bank sentral akan terbatas minggu ini. Para investor kini menantikan rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Februari pada hari Rabu untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut tentang tren inflasi.
作者:Akhtar Faruqui,文章来源FXStreet_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()