Perbedaan Antara Saham Blue Chip, Second Liner, dan Saham Gorengan yang Wajib Diketahui

avatar
· 阅读量 11
Perbedaan Antara Saham Blue Chip, Second Liner, dan Saham Gorengan yang Wajib Diketahui
Perbedaan Antara Saham Blue Chip, Second Liner, dan Saham Gorengan yang Wajib Diketahui. (Foto: Freepik)

IDXChannel—Apa perbedaan antara saham blue chip, second liner, dan saham gorengan? Ketiganya adalah istilah yang sering digunakan dalam investasi saham, dan harus diketahui oleh investor pemula. 

Ada ratusan saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Banyak perusahaan dari berbagai sektor ekonomi mencatatkan sahamnya di bursa efek untuk mendapatkan modal dari penawaran saham erdana. 

Baca Juga:
Perbedaan Antara Saham Blue Chip, Second Liner, dan Saham Gorengan yang Wajib Diketahui 4 Cara Meminimalisir Kerugian Investasi Saham, Tips Antisipasi Penurunan Harga

Dari ratusan saham itu, investor perlu memilih saham-saham terbaik yang cocok dengan tujuan dan target investasinya, juga dengan profil risikonya masing-masing. Dalam hal menyeleksi saham pilihan, kategori saham berfungsi untuk mempermudah prosesnya. 

Blue chip, second liner, dan saham gorengan adalah istilah yang digunakan untuk merujuk jenis dan kategori saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Apa definisi dan perbedaannya? 

Baca Juga:
Perbedaan Antara Saham Blue Chip, Second Liner, dan Saham Gorengan yang Wajib Diketahui Penyebab Mengapa Investor Sering Terjebak Euforia, 3 Tips untuk Menghindarinya

Berikut ini adalah perbedaan antara saham blue chip, second liner, dan saham gorengan. 

Perbedaan Antara Saham Blue Chip, Second Liner, dan Saham Gorengan 

1. Saham Blue Chip 

Saham blue chip disebut juga dengan saham first liner dan saham big caps atau saham berkapitalisasi besar. Saham blue chip adalah saham-saham perusahaan yang memiliki fundamental kuat, berkinerja positif, dan mencatatkan kapitalisasi pasar yang besar. 

Saham blue chip sering dianjurkan kepada investor pemula karena secara fundamental aman, likuiditasnya bagus, dan pergerakan harganya lebih stabil. Saham-saham ini lebih cocok untuk dijadikan investasi jangka panjang. 

Saham blue chip kurang cocok untuk diperjualbelikan jangka pendek (trading), karena pergerakan harganya relatif lebih stabil, fluktuasinya tidak signifikan dalam jangka pendek. Di Indonesia, saham blue chip dapat ditemui di indeks IDX LQ45. 

2. Saham Second Liner 

Saham second liner atau saham lapis kedua adalah saham-saham perusahaan menengah hingga perusahaan besar yang kapitalisasi pasarnya pun terbilang besar, tetapi tidak sebesar kapitalisasi pasar saham blue chip. 

Umumnya saham second liner memiliki kapitalisasi pasar antara Rp500 miliar hingga Rp10 triliun. Sementara saham blue chip memiliki kapitalisasi lebih dari Rp10 triliun, bahkan mencapai ratusan dan ribuan triliun. 

Karena emiten dalam kategori ini adalah perusahaan menengah, maka perusahaan masih berpeluang untuk berkembang dan mencatatkan pertumbuhan yang lebih agresif dibanding saham blue chip yang merupakan saham perusahaan yang sudah besar (well-established). 

Pergerakan harga saham second liner lebih berfluktuasi dibanding saham blue chip, sehingga saham-saham pada kategori ini kerap diincar untuk trading karena memungkinkan perolehan keuntungan lebih cepat dibanding investasi jangka panjang. 

3. Saham Gorengan 

Saham gorengan adalah istilah yang digunakan untuk merujuk saham-saham yang kenaikan harganya tidak wajar, dan diasumsikan pergerakannya dimotori oleh ‘bandar’ saham yang sengaja mengatrol harga untuk meraup keuntungan saat harganya naik. 

Saham-saham gorengan bisa berasal dari saham lapisan kedua dan ketiga, dan hampir jarang fenomena ‘menggoreng’ saham ini terjadi pada saham blue chip karena kapitalisasi pasarnya terlalu besar untuk dikatrol sendirian. 

Saham gorengan bisa mengalami auto-reject atas dan auto-reject bawah secara beruntun tanpa alasan fundamental yang jelas. Kenaikan maupun penurunan harga secara signifikan ini seringkali dianggap sebagai ulah bandar saat merekayasa harga dan meraup profit. 

Fenomena goreng saham ini terjadi dengan kenaikan harga yang signifikan karena pembelian yang besar. Lalu karena harganya naik, trader lain pun mulai melirik dan ikut membeli agar kebagian untung dan mengira harga bakal terus naik. 

Lalu ketika harga sahamnya sudah bergerak sangat tinggi, ‘bandar’ mengambil keuntungan dengan menjual kepemilikan sahamnya, sementara trader yang sudah terlanjur beli akan mengalami kerugian. 

Itulah perbedaan antara saham blue chip, second liner, dan saham gorengan. 


(Nadya Kurnia)

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest