IHSG Melemah, Pasar Modal Terpengaruh Kondisi APBN

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren pelemahan. Volatilitas indeks terjadi seiring investor asing yang mencatatkan jual bersih (net sell) hingga Rp4,14 triliun dalam sebulan terakhir.

Analis Lotus Andalan Sekuritas, M. Thoriq Fadilla mengatakan, salah satu faktor yang mempengaruhi pelemahan IHSG adalah defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dipicu oleh program pemerintah yang agresif, seperti pembangunan tiga juta rumah, Makan Bergizi Gratis (MBG), serta kendala pada sistem perpajakan yang baru, Coretax. 

“Meskipun Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan bahwa defisit masih dalam proyeksi, namun beberapa analis berpendapat defisit terjadi program-program tersebut,” kata Thoriq dalam Market Buzz IDX Channel, Senin (17/3/2025).

Selain itu, pemangkasan peringkat saham Indonesia oleh Goldman Sachs dan Morgan Stanley juga turut menggerus kepercayaan investor, sehingga makin membebani pergerakan IHSG. Dengan kombinasi faktor-faktor ini, IHSG diperkirakan masih bergerak sideways cenderung melemah dengan support di level 6.379 dan resistance di angka 6.559.

“Kalau secara teknikal, saya rasa masih akan ada pelemahan menuju support tersebut. Penjualan asing masih mendominasi, belum ada tanda-tanda technical rebound,” tutur Thoriq.

Di tengah pelemahan indeks, sektor teknologi menjadi salah satu yang paling terdampak, mengalami penurunan tajam setelah sebelumnya menguat signifikan. Thoriq menyebut, investor sudah mulai melakukan aksi ambil untung alias profit taking mengingat fundamental saham teknologi yang sudah cukup tinggi. 

Dalam waktu dekat, Thoriq memperkirakan IHSG kemungkinan masih akan melemah, dengan saham teknologi sebagai pemimpin koreksi di pasar modal.

“Memang sudah waktu yang tepat untuk melakukan aksi profit taking tersebut. Sehingga IHSG masih akan cenderung melemah dipimpin oleh saham teknologi terlebih dahulu,” ujar Thoriq.

(Rahmat Fiansyah)