First Resources Caplok ANJT, Terungkap Nilai Akuisisi Rp5,4 Triliun

IDXChannel - First Resources melalui anak perusahaan, PT Ciliandra Perkasa (CP) resmi mengakuisisi pengendali PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) senilai USD329,75 miliar atau setara Rp5,4 triliun
 
Akuisisi dilakukan terhadap dua entitas milik dua bersaudara, Sjakon George Tahija dan George Santosa Tahija. Kedua entitas tersebut yakni PT Austindo Kencana Jaya (AKJ) dan PT Memimpin Dengan Nurani (MDN).

Executive Direktur & CEO First Resources, Ciliandra Fangiono mengatakan, CP selaku Pembeli bersama AKJ dan MDN selaku Penjual telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat alias Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA).

Baca Juga:

Ciliandra Fangiono Caplok ANJT, Saham Langsung Naik Tajam

"Saham yang akan dijual oleh Penjual kepada Pembeli berdasarkan CSPA terdiri dari 3.057.981.688 saham biasa Perusahaan Sasaran (ANJT), yang mewakili sekitar 91,17 persen dari saham yang diterbitkan oleh Perusahaan Sasaran," katanya melalui keterangan resmi, Selasa (18/3/2025).

Berdasarkan kesepakatan CSPA, nilai akuisisi itu mencapai USD329,75 juta. Pembayaran akan dilakukan dalam bentuk uang tunai USD312,36 juta ke Penjual. Sisanya USD17,4 juta ditransfer ke rekening escrow ke AKJ dan MDN setelah seluruh syarat dipenuhi.

Baca Juga:

Profil Ciliandra Fangiono, Pengusaha Sawit Asal Riau yang Akuisisi ANJT

Harga yang dibayar oleh First Resources tersebut lebih rendah dibandingkan valuasi ANJT pada 31 Desember 2024. Pada akhir tahun lalu, nilai buku (book value) ANJT mencapai USD356,5 juta dengan net asset value (NAV) sebesar USD391 juta.

Berdasarkan harga penutupan kemarin, saham ANJT berada di level Rp1.350 per saham atau setara nilai kapitalisasi pasar Rp4,5 triliun. Adapun Price to Book Value (PBV) berdasarkan harga kemarin setara 0,78 kali.

Ciliandra memastikan, selaku pengendali baru, CP akan mematuhi Peraturan OJK (POJK) 9/2018 soal penawaran tender wajib alias mandatory tender offer (MTO). 

Pengendali baru akan menyerap saham ANJT milik publik yang tersisa 296,19 juta saham atau 8,83 persen dari total saham yang tercatat di Bursa Efek. Adapun dana yang dibutuhkan untuk menyerap sisa saham tersebut sekitar Rp523,56 miliar.

Harga saham ANJT hingga penutupan perdagangan siang ini melesat kala IHSG tertekan. Saham perusahaan sawit itu menguat 16,67 persen ke Rp1.575.

(Rahmat Fiansyah)