- Rupiah Indonesia ambruk hingga ke 16.539 melawan Dolar AS pada perdagangan hari Rabu di sesi Asia.
- OECD menurunkan proyeksi pertumbuhan Indonesia menjadi 4,9% YoY pada 2025, 5% YoY pada 2026.
- Keputusan suku bunga Bank Indonesia dan The Fed akan menjadi pusat perhatian hari ini.
Pada hari Rabu, menjelang Keputusan suku bunga Bank Indonesia dan The Fed, pasangan mata uang USD/IDR dibuka pada level 16.527. Sejauh ini, Rupiah Indonesia (IDR) tengah bergerak lebih lemah di 16.539 dari level pembukaan melawan Dolar AS (USD), setelah menyentuh 16.574 pada perdagangan kemarin.
Indeks Dolar AS (DXY) yang mengukur nilai Dolar AS terhadap sekeranjang enam mata uang, berusaha tetap stabil dan berusaha mendapatkan kekuatan, meskipun masih berada di dekat terendah beberapa bulan. Dengan indikator Relative Strength Index (RSI) yang menunjukkan kondisi jenuh jual, indeks ini berpotensi pulih.
Dalam laporan Maret, OECD memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,1% YoY pada 2025 dan 3% YoY pada 2026, masing-masing turun -0,2 dan -0,3 poin persentase dari prakiraan sebelumnya. Revisi ini disebabkan oleh hambatan perdagangan dan ketidakpastian geopolitik yang menekan investasi serta belanja rumah tangga.
Untuk Indonesia, OECD menurunkan proyeksi pertumbuhan menjadi 4,9% YoY pada 2025 dan 5% YoY pada 2026, lebih rendah -0,3 dan -0,1 poin persentase dibandingkan estimasi sebelumnya. Sementara itu, pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi 2025 sebesar 5,2% YoY.
Hari Rabu ini, Bank Indonesia dan The Fed akan mengumumkan keputusan suku bunganya. Menurut jajak pendapat Reuters, Bank Indonesia diprakirakan akan menahan suku bunga pada hari Rabu guna melindungi Rupiah dari tekanan depresiasi di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan global. Namun, bank sentral diprediksi akan memangkas suku bunga pada kuartal berikutnya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Menurut Sanjay Mathur, Kepala Ekonom ANZ untuk Asia Tenggara dan India, kondisi saat ini tidak mendukung pemangkasan suku bunga, mirip dengan pertemuan di bulan Februari, terutama karena pelemahan Rupiah. Dalam wawancara dengan Reuters, ia menyatakan bahwa Bank Indonesia kemungkinan akan menunda pemangkasan suku bunga, meskipun siklus pelonggaran tetap berjalan, tapi waktu pemangkasan bergantung pada stabilitas nilai tukar.
Sementara itu, The Fed Fund Futures (FFF) menunjukkan 99% probabilitas bahwa The Fed akan menahan suku bunga dalam pertemuan besok. Namun, pasar tetap dovish, mengharapkan dua pemangkasan tambahan sebelum akhir tahun.
Fokus utama kini beralih ke panduan ke depan The Fed, termasuk pernyataan resmi, konferensi pers Powell, dot plot terbaru, dan proyeksi ekonomi AS. The Fed menghadapi fundamental yang bertentangan – inflasi dan pasar tenaga kerja melemah, mendukung pelonggaran, tetapi tarif Trump dan kebijakan imigrasi berpotensi memicu inflasi sebelum akhir tahun.
Jika The Fed mempertahankan sikap hawkish yang mengejutkan pasar, USD berpotensi menguat. Sebaliknya, jika bank sentral bersikap lebih dovish, ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga lebih lanjut bisa semakin meningkat, yang berpotensi menekan Dolar AS dan menentukan arah pergerakan pasangan mata uang USD/IDR selanjutnya.
Indikator Ekonomi
Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia
Keputusan Tingkat Suku Bunga diumumkan oleh Bank Indonesia. Kebijakan Moneter mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh otoritas moneter suatu negara, bank sentral atau pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu dalam ekonomi nasional. Hal ini didasarkan pada hubungan antara suku bunga di mana uang dapat dipinjam dan pasokan total uang.
Baca lebih lanjutRilis berikutnya Rab Mar 19, 2025 07.30
Frekuensi: Tidak teratur
Konsensus: 5.75%
Sebelumnya: 5.75%
Sumber: Bank Indonesia
Indikator Ekonomi
Keputusan Suku Bunga The Fed
Federal Reserve (The Fed) berunding tentang kebijakan moneter dan membuat keputusan tentang suku bunga pada delapan pertemuan yang dijadwalkan sebelumnya per tahun. The Fed memiliki dua mandat: untuk menjaga inflasi pada 2%, dan untuk mempertahankan lapangan kerja penuh. Alat utamanya untuk mencapai hal ini adalah dengan menetapkan suku bunga – baik di mana The Fed meminjamkan ke perbankan dan perbankan saling meminjamkan. Jika The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga, Dolar AS (USD) cenderung menguat karena menarik lebih banyak arus masuk modal asing. Jika The Fed memangkas suku bunga, hal ini cenderung melemahkan USD karena modal mengalir keluar ke negara-negara yang menawarkan pengembalian yang lebih tinggi. Jika suku bunga dibiarkan tidak berubah, perhatian beralih ke nada pernyataan Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC), dan apakah FOMC hawkish (mengharapkan suku bunga masa depan yang lebih tinggi), atau dovish (mengharapkan suku bunga masa depan yang lebih rendah).
Baca lebih lanjutRilis berikutnya Rab Mar 19, 2025 18.00
Frekuensi: Tidak teratur
Konsensus: 4.5%
Sebelumnya: 4.5%
Sumber: Federal Reserve
作者:Tim FXStreet,文章来源FXStreet_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()