IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound pada Rabu (19/3/2025) pagi usai turun signifikan hingga sempat memicu pembekuan sementara perdagangan (trading halt) pada Selasa (18/3/2025).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.25 WIB, IHSG naik 0,52 persen ke level 6.251,35. Nilai transaksi mencapai Rp6,72 triliun dan volume perdagangan 8,6 miliar saham.
BI Diprediksi Tahan Suku Bunga Acuan pada RDG Maret 2025Sebanyak 315 saham naik, 243 saham turun, dan 402 sisanya stagnan.
Pengamat pasar modal, Michael Yeoh, menilai kenaikan IHSG hari ini dipicu oleh pergerakan saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII), yang kemudian diikuti oleh saham-saham second liner lainnya.
Bank Sentral Jepang Tahan Suku Bunga Jelang Pertemuan The Fed“Sementara, dari pergerakan big banks [perbankan besar] yang bergerak menguat tipis, juga membantu mendukung kenaikan IHSG,” ujarnya kepada IDXChannel.com, Rabu (19/3/2025).
Meski demikian, Yeoh menilai pergerakan indeks hari ini masih belum optimal jika dibandingkan dengan koreksi tajam sebelumnya.
Prajogo Pangestu Beli Saham PTRO dari Haji Robert Rp228 MiliarYeoh menjelaskan, kemarin IHSG ditutup melemah sekitar 3 persen setelah sempat mencapai titik terendah di 7,1 persen.
“Respons dari extreme movement pembekuan perdagangan sementara [trading halt], seharusnya merupakan pergerakan technical rebound yang memiliki power kuat. Sampai perdagangan sesi I pukul 10.00 pagi, bisa saya simpulkan market belum yakin,” demikian kata Yeoh.
Lebih lanjut, ia memproyeksikan IHSG masih berpotensi menguji level support di 6.000 dan melanjutkan koreksi hingga 5.800. “Sementara dalam proses itu, ada potensi rebound dari IHSG ke 6.450,” katanya.
Pada Selasa, IHSG sempat merosot 5,02 persen ke level 6.146,91, menyentuh batas trading halt 5 persen pada pukul 11:19:31 WIB. Sesuai regulasi, BEI memberlakukan penghentian perdagangan selama 30 menit untuk mengantisipasi gejolak pasar. Ini mengingatkan pada deretan trading halt selama masa Covid-19 di sepanjang 2020 silam.
IHSG bahkan sempat turun 7 persen menjelang penutupan sesi I kemarin sebelum memangkas kerugian di sesi II menjadi minus 3,84 persen.
Penurunan tajam indeks acuan tersebut pada Selasa dipicu kekhawatiran terhadap strategi fiskal pemerintah dan prospek pertumbuhan ekonomi menjelang keputusan kebijakan moneter Bank Indonesia (BI). (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
作者:19/03/2025 10:32 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


加载失败()