
IDXChannel - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) memiliki likuiditas yang solid meski mencatatkan kerugian. Posisi kas dan setara kas perseroan pada akhir tahun lalu mencapai Rp19 triliun.
Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak, Willix Halim menilai, perseroan memiliki ketahanan finansial yang kuat untuk mendukung strategi mencetak profitabilitas di masa depan.

“Saat kami bertransisi menuju model bisnis yang lebih ramping dan berkelanjutan, kami telah mengambil langkah strategis untuk mengoptimalkan operasi kami," katanya, Rabu (19/3/2025).
Dalam laporan keuangan BUKA, pendapatan keuangan perseroan mencapai Rp1,04 triliun. Kinerja non-operasional tersebut berasal dari bunga deposito, bank, dan obligasi yang ditanamkan dari kas milik Bukalapak.
Angka tersebut mencapai 24 persen jika dibandingkan dengan pendapatan operasional BUKA dari segmen O2O dan marketplace. Sepanjang 2024, pendapatan BUKA tercatat Rp4,4 triliun.
Bukalapak menyimpan deposito berjangka yang terbesar dalam bentuk rupiah Rp5 triliun di Bank BRI dan Rp4,3 triliun di Standard Chartered Bank Singapore Ltd dalam bentuk dolar AS.
Di samping itu, perseroan juga berinvestasi pada sejumlah saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rp1,9 triliun, reksa dana Rp530 miliar, dan obligasi pemerintah Rp3,19 triliun.
Pendapatan pasif alias passive income ini membantu tekanan pada bottom line perseroan. Pasalnya, kerugian operasional BUKA pada 2024 mencapai Rp2,5 triliun sehingga rugi bersih berkurang menjadi Rp1,5 triliun
Sebagian kas Bukalapak berasal dari penawaran perdana saham alias initial public offering (IPO). Hingga akhir 2024, sisa dana IPO perseroan mencapai Rp9,3 triliun di mana saat IPO beberapa tahun lalu perusahaan meraih dana hingga Rp21,3 triliun setelah dikurangi biaya emisi.
(Rahmat Fiansyah)
作者:19/03/2025 10:35 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()