- USD/IDR merosot ke 16.489 setelah pengumuman keputusan suku bunga BI dan The Fed yang mempertahankan suku bunga stabil.
- Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di 5,75%, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2025 dalam kisaran 4,7-5,5%.
- Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan di di 4,5%, median dot plot menunjukkan suku bunga akhir 2025 tetap di 3,9%
Rupiah Indonesia (IDR) menguat pada perdagangan hari Kamis ke 16.489 melawan Dolar AS (USD) pasca keputusan suku bunga Bank Indonesia dan Federal Reserve kemarin yang masing-masing mempertahankan tingkat suku bunganya. Pasangan mata uang USD/IDR ditutup di 16.545, lebih tinggi dari harga pembukaannya di 16.527 pada perdagangan hari Rabu.
Pada hari Rabu, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga BI pada 5,75%, suku bunga Deposit Facility pada 5,00%, dan suku bunga Lending Facility pada 6,50% di tengah ketidakpastian global akibat kebijakan tarif impor AS yang meluas dan perlambatan ekonomi AS. Konsumsi rumah tangga tetap kuat, didukung belanja pemerintah dan peningkatan permintaan jelang Idul Fitri. Selain itu, BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2025 dalam kisaran 4,7-5,5%. Hingga 18 Maret, Rupiah menguat 0,94% (ptp) setelah melemah 1,69% (ptp) di bulan Februari, meskipun aliran modal asing ke pasar regional berkurang.
Dalam pernyataannya setelah keputusan suku bunga, Bank Indonesia menegaskan ketahanan sektor perbankan, tingginya pertumbuhan kredit, perbaikan transmisi moneter, serta keseimbangan neraca pembayaran yang tetap terjaga.
Kemudian, Indeks Dolar AS (DXY) sempat meningkat hingga ke 103,90-an setelah Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di 4,5%. Namun, indeks ini kembali turun setelah pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell saat konferensi pers. DXY pada hari Kamis diperdagangkan di 103,37 saat berita ini ditulis.
Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga stabil sesuai ekspektasi pasar. Ketua The Fed, Jerome Powell, menyoroti bahwa proyeksi pertumbuhan 2025 terhambat akibat ketidakpastian kebijakan tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump. Oleh karena itu, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) merevisi prakiraan PDB 2025 menjadi 1,7%, turun signifikan dari estimasi 2,1% yang dirilis pada Desember.
Median dot plot menunjukkan suku bunga akhir 2025 tetap di 3,9%, dengan sedikit perubahan sejak pertemuan kebijakan terakhir. FOMC berencana memperlambat limpasan neraca keuangan mulai April. Pasar suku bunga masih memprakirakan lebih dari 50% peluang pemotongan suku bunga sebesar 25 bp pada Juni, dengan mayoritas pedagang melihat peluang 65% untuk pemangkasan sebesar atau lebih dari 25 bp pada 18 Juni.
Meskipun meningkatnya risiko terhadap ekonomi AS akibat perlambatan pertumbuhan dan ketidakpastian kebijakan tarif yang berpotensi memicu inflasi serta resesi, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan pada Rabu bahwa prospek ekonomi tetap sehat secara umum. The Fed juga tidak terburu-buru mengubah ekspektasinya untuk setidaknya dua pemangkasan suku bunga di masa mendatang.
Indikator Ekonomi
Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia
Keputusan Tingkat Suku Bunga diumumkan oleh Bank Indonesia. Kebijakan Moneter mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh otoritas moneter suatu negara, bank sentral atau pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu dalam ekonomi nasional. Hal ini didasarkan pada hubungan antara suku bunga di mana uang dapat dipinjam dan pasokan total uang.
Baca lebih lanjutRilis terakhir: Rab Mar 19, 2025 07.30
Frekuensi: Tidak teratur
Aktual: 5.75%
Konsensus: 5.75%
Sebelumnya: 5.75%
Sumber: Bank Indonesia
Indikator Ekonomi
Keputusan Suku Bunga The Fed
Federal Reserve (The Fed) berunding tentang kebijakan moneter dan membuat keputusan tentang suku bunga pada delapan pertemuan yang dijadwalkan sebelumnya per tahun. The Fed memiliki dua mandat: untuk menjaga inflasi pada 2%, dan untuk mempertahankan lapangan kerja penuh. Alat utamanya untuk mencapai hal ini adalah dengan menetapkan suku bunga – baik di mana The Fed meminjamkan ke perbankan dan perbankan saling meminjamkan. Jika The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga, Dolar AS (USD) cenderung menguat karena menarik lebih banyak arus masuk modal asing. Jika The Fed memangkas suku bunga, hal ini cenderung melemahkan USD karena modal mengalir keluar ke negara-negara yang menawarkan pengembalian yang lebih tinggi. Jika suku bunga dibiarkan tidak berubah, perhatian beralih ke nada pernyataan Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC), dan apakah FOMC hawkish (mengharapkan suku bunga masa depan yang lebih tinggi), atau dovish (mengharapkan suku bunga masa depan yang lebih rendah).
Baca lebih lanjutRilis terakhir: Rab Mar 19, 2025 18.00
Frekuensi: Tidak teratur
Aktual: 4.5%
Konsensus: 4.5%
Sebelumnya: 4.5%
Sumber: Federal Reserve
作者:Tim FXStreet,文章来源FXStreet_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()