
IDXChannel – Harga minyak sawit (CPO) melemah pada Jumat (21/3/2025), setelah mencatat kenaikan dalam dua hari sebelumnya.
Menurut data pasar, hingga pukul 16.36 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO di Bursa Malaysia Derivatives turun 0,91 persen ke MYR4.375 per ton.

Mengutip Trading Economics, pelaku pasar mencermati data ekspor periode 1–20 Maret, di mana laporan dari perusahaan survei kargo menunjukkan pengiriman minyak sawit Malaysia turun antara 5,0 persen hingga 14,2 persen dibandingkan periode yang sama pada Februari.
Sementara itu, Malaysian Palm Oil Board (MPOB) mengumumkan bahwa bea ekspor minyak sawit mentah untuk April tetap 10 persen, meski harga acuan dinaikkan.

Di sisi lain, Malaysian Palm Oil Council (MPOC) memperkirakan harga akan berada di kisaran MYR4.400 hingga MYR4.600 sepanjang Maret.
Secara mingguan, kontrak ini berada di jalur penurunan dua pekan berturut-turut, dengan koreksi hampir 2,3 persen sejauh ini. Tekanan datang dari kekhawatiran dampak kenaikan tarif AS di bawah pemerintahan Trump terhadap pasar global, termasuk minyak sawit.

Pada saat yang sama, ketidakpastian masih menyelimuti waktu dan skala penerapan stimulus terbaru China untuk mendorong konsumsi.
"Perang dagang global yang dipicu oleh Amerika Serikat (AS) membuat pelaku pasar tetap berhati-hati dan cenderung menunggu di luar pasar, mengingat tarif perdagangan diperkirakan meningkat dalam beberapa pekan ke depan," ujar trader senior minyak sawit Interband Group of Companies, Jim Teh, kepada Bernama.
Dari sisi permintaan, Teh menyebut, China, India, Pakistan, serta beberapa negara di Timur Tengah dan Uni Eropa masih menjadi pembeli utama. Ia juga menegaskan bahwa stok dari Indonesia dan Malaysia masih mencukupi. (Aldo Fernando)
作者:21/03/2025 16:44 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()