Harga Minyak Sawit (CPO) Melemah Dua Pekan Beruntun

avatar
· 阅读量 59
Harga Minyak Sawit (CPO) Melemah Dua Pekan Beruntun
Harga Minyak Sawit (CPO) Melemah Dua Pekan Beruntun. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga minyak sawit (CPO) melemah pada Jumat (21/3/2025), setelah mencatat kenaikan dalam dua hari sebelumnya.

Menurut data pasar, hingga pukul 16.36 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO di Bursa Malaysia Derivatives turun 0,91 persen ke MYR4.375 per ton.

Baca Juga:
Harga Minyak Sawit (CPO) Melemah Dua Pekan Beruntun Tak Banyak Sentimen Positif, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp16.501 per USD

Mengutip Trading Economics, pelaku pasar mencermati data ekspor periode 1–20 Maret, di mana laporan dari perusahaan survei kargo menunjukkan pengiriman minyak sawit Malaysia turun antara 5,0 persen hingga 14,2 persen dibandingkan periode yang sama pada Februari.

Sementara itu, Malaysian Palm Oil Board (MPOB) mengumumkan bahwa bea ekspor minyak sawit mentah untuk April tetap 10 persen, meski harga acuan dinaikkan.

Baca Juga:
Harga Minyak Sawit (CPO) Melemah Dua Pekan Beruntun IHSG Seharian Merah, Sore Ini Ditutup ke Level 6.258

Di sisi lain, Malaysian Palm Oil Council (MPOC) memperkirakan harga akan berada di kisaran MYR4.400 hingga MYR4.600 sepanjang Maret.

Secara mingguan, kontrak ini berada di jalur penurunan dua pekan berturut-turut, dengan koreksi hampir 2,3 persen sejauh ini. Tekanan datang dari kekhawatiran dampak kenaikan tarif AS di bawah pemerintahan Trump terhadap pasar global, termasuk minyak sawit.

Baca Juga:
Harga Minyak Sawit (CPO) Melemah Dua Pekan Beruntun FORU Bantah Rumor Backdoor Listing, Ini Penjelasan Manajemen 

Pada saat yang sama, ketidakpastian masih menyelimuti waktu dan skala penerapan stimulus terbaru China untuk mendorong konsumsi.

"Perang dagang global yang dipicu oleh Amerika Serikat (AS) membuat pelaku pasar tetap berhati-hati dan cenderung menunggu di luar pasar, mengingat tarif perdagangan diperkirakan meningkat dalam beberapa pekan ke depan," ujar trader senior minyak sawit Interband Group of Companies, Jim Teh, kepada Bernama.

Dari sisi permintaan, Teh menyebut, China, India, Pakistan, serta beberapa negara di Timur Tengah dan Uni Eropa masih menjadi pembeli utama. Ia juga menegaskan bahwa stok dari Indonesia dan Malaysia masih mencukupi. (Aldo Fernando)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest