Bursa Saham AS Kompak Menguat, Saham Apple Apple Naik 2 Persen

avatar
· 阅读量 63
Bursa Saham AS Kompak Menguat, Saham Apple Apple Naik 2 Persen
Bursa Saham AS Kompak Menguat, Saham Apple Apple Naik 2 Persen (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Bursa Saham AS ditutup menguat pada perdagangan Jumat (21/3) seiring dengan penguatan dolar setelah Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan akan bersikap fleksibel mengenai putaran tarif baru yang diperkirakan dikenakan awal bulan depan.

Dow Jones Industrial Average naik 31,88 poin atau 0,08 persen menjadi 41.985,20, S&P 500 naik 4,55 poin atau 0,08 persen menjadi 5.667,44, dan Nasdaq Composite naik 92,43 poin atau 0,52 persen menjadi 17.784,05.

Saham teknologi, yang sebelumnya menjadi beban terberat di pasar pada awal tahun, bangkit kembali untuk mengimbangi sebagian besar penurunan di tempat lain dalam S&P 500. 

Sektor ini telah menjadi pusat sebagian besar aksi jual pasar baru-baru ini, yang merupakan pembalikan dari keuntungan yang mendorong pasar sepanjang tahun sebelumnya. Saham-saham tersebut termasuk yang paling berharga di Wall Street dan memiliki dampak yang sangat besar terhadap apakah pasar naik atau turun.

Saham Apple naik sekitar 2 persen dan Microsoft naik 1,1 persen. Sedangkan saham Big Tech lainnya, Nvidia turun 0,7 persen, sementara Micron Technology turun 8 persen dan menjadi penurunan terbesar di antara saham S&P 500.

Adapun saham-saham telah merosot selama berminggu-minggu karena ketidakpastian tentang arah ekonomi AS. Perang dagang antara AS dan mitra dagang utamanya mengancam akan memperburuk inflasi dan merugikan konsumen dan bisnis. 

“Inflasi tetap jauh di atas target Federal Reserve sebesar 2 persen dan tarif dapat merugikan upaya bank sentral untuk meredakan laju inflasi,” seperti dikutip dari The AP News pada Sabtu (22/3).

Lebih lanjut, The Fed memangkas suku bunga hingga akhir tahun lalu di tengah penurunan tingkat inflasi yang konsisten, tetapi sejauh ini tetap stabil pada 2025. Suku bunga yang lebih rendah dapat memperkuat ekonomi, tetapi juga dapat mendorong inflasi lebih tinggi.

Ketua Fed Jerome Powell telah mengakui bahwa ekonomi tetap solid, tetapi menekankan bahwa ketidakpastian membuat perkiraan menjadi sulit.

“Dengan Ketua Fed Powell mengakui bahwa dampak tarif pada kepercayaan konsumen, pertumbuhan ekonomi, dan inflasi masih belum diketahui, kita mungkin berada dalam pola bertahan di bawah air ini hingga setelah 2 April,” kata Kepala Strategi Investasi di CFRA Sam Stovall.

(kunthi fahmar sandy)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest