Empat Emiten Prajogo Pangestu Buyback Saham Serentak, Sinyal Positif untuk IHSG?

IDXChannel - Empat emiten milik Prajogo Pangestu kompak melaksanakan pembelian kembali saham atau buyback dengan total nilai Rp5 triliun.

Aksi korporasi tersebut dijalankan serentak pada rentang 21 Maret-20 Juni 2025 setelah ditetapkannya aturan mengenai buyback tanpa persetujuan RUPS.

Kelima emiten ini adalah PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT).

Dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (21/2/2025), TPIA menyiapkan dana Rp2 triliun untuk membeli kembali 250 juta saham atau setara dengan 0,29 persen dari total saham. 

BREN juga mengalokasikan Rp2 triliun untuk membeli kembali sebanyak-banyaknya 0,2 persen dari total saham yang telah dikeluarkan perseroan.

Sementara itu, BRPT dan CUAN sama-sama menganggarkan Rp500 miliar untuk membeli kembali masing-masing 0,7 persen dan 0,55 persen dari total saham yang diterbitkan.

Adapun TPIA akan melakukan buyback maksimal di harga Rp8.000, BREN di harga Rp7.475, BRPT di harga Rp760, dan CUAN di harga Rp8.000.

Sumber: Stockbit Sekuritas

Manajemen Barito Group menjelaskan, biaya buyback saham berasal dari saldo kas internal termasuk biaya transaksi, biaya perantara perdagangan, dan biaya lainnya yang sehubungan dengan transaksi buyback.

Pelaksanaan pembelian kembali saham juga dipastikan tidak akan memberikan pengaruh negatif yang signifikan terhadap kinerja dan pendapatan perseroan lantaran saldo laba dan arus kas yang tersedia saat ini mencukupi kebutuhan dana untuk melaksanakan buyback.

Menurut riset Stockbit Sekuritas, aksi buyback saham milik Prajogo Pangestu dapat menumbuhkan optimisme sebagian pelaku pasar dan memberikan support di tengah penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

IHSG kini turun jauh dari level psikologisnya di 7.000 hingga bergerak di kisaran 6.258

"Kami menilai peningkatan investor confidence terutama investor asing  diperlukan untuk pemulihan IHSG yang lebih signifikan," tulis Stockbit Sekuritas, Jumat (21/3/2025).

(DESI ANGRIANI)