
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tertekan dan turun signifikan pada penutupan sesi I perdagangan Senin (24/3/2025) hingga mendekati 6.000.
Menanggapi hal ini, para bankir optimistis sektor perbankan masih stabil dan solid di tengah fluktuasi pasar.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, arah pergerakan IHSG sulit diprediksi termasuk sentimen pemberatnya.
"Wah maaf sulit prediksi (sentimen dan IHSG) ya," ungkap Jahja singkat kepada IDX Channel Senin (24/3/2025).
Sementara itu, Direktur Bank Oke Indonesia, Efdinal Alamsyah menilai, penurunan IHSG saat ini lebih disebabkan oleh sentimen pasar dan arus keluar dana asing, bukan karena pelemahan fundamental industri perbankan.
"Dari sudut pandang perbankan, penurunan saham perbankan saat ini lebih disebabkan oleh sentimen pasar dan arus keluar dana asing, bukan karena pelemahan fundamental industri perbankan," kata Efdinal.
Efdinal menjelaskan secara operasional, perbankan Indonesia masih menunjukkan kinerja yang solid, dengan pertumbuhan kredit, rasio kecukupan modal (CAR) yang tinggi, rasio kredit bermasalah (NPL) yang terkendali, dan likuiditas yang relatif stabil.
"Secara operasional, perbankan Indonesia masih menunjukkan kinerja yang solid—kredit tetap tumbuh, rasio kecukupan modal (CAR) tinggi, NPL terkendali, dan likuiditas relatif stabil," tutur dia.
Selain itu, transformasi digital di sektor perbankan juga terus berjalan, memperkuat daya saing jangka panjang.
"Jadi menurut saya, ini bukan sinyal melemahnya prospek industri perbankan dan justru untuk investor yang berorientasi jangka menengah dan panjang bisa menjadi peluang untuk akumulasi," katanya.
Ihwal sentimen buyback saham, Efdinal menjelaskan, aksi ini memberikan sentimen positif bagi harga saham lantaran mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang kuat.
"Buyback saham umumnya memberi sentimen positif bagi harga saham karena menunjukkan kepercayaan manajemen bahwa saham undervalued dan mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang kuat," katanya.
Di sisi lain, sentimen positif dari buyback saham dapat membantu meredam kepanikan pasar. Namun, penguatan IHSG memerlukan stabilitas fiskal dan kepastian politik jangka panjang, terutama di tengah tekanan global.
"Kalau sentimen negatif terus berlanjut, IHSG bisa tetap volatile atau bahkan lanjut melemah," tutur dia.
Pada perdagangan sesi pertama, Senin (24/3/2025), IHSG ditutup turun 2,30 persen atau 143,96 poin ke level 6.114
Total volume saham yang diperdagangkan sebanyak 9,12 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp7,68 triliun, dan ditransaksikan sebanyak 674.221 kali.
Adapun sebanyak 555 saham yang harganya turun, 100 saham naik dan 139 saham lainnya stagnan.
(DESI ANGRIANI)
作者:24/03/2025 13:39 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()