 
            Korean Air membeli 50 pesawat berbadan lebar produksi Boeing dan GE Aerospace senilai US$ 32 miliar atau Rp 531 triliun (kurs Rp 16.600). Hal ini diungkapkan oleh Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS), Senin (24/3) kemarin.
Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Howars Lutnick mengatakan, pemberian pesawat menandai komitmen pemerintah Presiden Donald Trump menyambut era baru manufaktur AS.
"Presiden Trump dan saya berdedikasi untuk meluncurkan era baru bagi manufaktur Amerika, dan pengumuman hari ini dengan jelas menggambarkan pengakuan global atas manufaktur dan inovasi Amerika," kata Lutnick dikutip dari laman resmi Departemen Perdagangan AS, Selasa (25/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
| Baca juga: Boeing Kehilangan Kepercayaan Rakyat AS | 
Lutnick mengatakan, tenaga kerja terampil di Boeing dan GE Aerospace menjadi kunci industri dan kecakapan teknologi AS yang tak tertandingi.
"Departemen Perdagangan tetap berkomitmen untuk mendukung upaya-upaya ini yang akan mendorong kebangkitan ekonomi negara kita," tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden dan CEO Boeing Kelly Ortberg mengatakan, pihaknya mendorong peningkatan daya saing manufaktur AS.
"Kami ingin terus bekerja sama untuk meningkatkan daya saing manufaktur dan ekspor Amerika. Kolaborasi berkelanjutan kami dengan Korean Air menyoroti kepercayaan internasional terhadap pesawat buatan AS," jelasnya.
(ara/ara)作者:Andi Hidayat -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。



加载失败()