Wall Street Goyah Usai Rilis Indeks Keyakinan Konsumen AS Melemah

avatar
· 阅读量 75
Wall Street Goyah Usai Rilis Indeks Keyakinan Konsumen AS Melemah
Wall Street Goyah Usai Rilis Indeks Keyakinan Konsumen AS Melemah (foto mnc media)

IDXChannel - Wall Street dibuka mixed atau beragam pada perdagangan Selasa (25/3/2025) waktu setempat usai rilis indeks keyakinan konsumen yang lebih lemah dari perkiraan.

Kondisi ini menambah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi Amerika Serikat (AS) di tengah ancaman perang dagang.

Baca Juga:
Wall Street Goyah Usai Rilis Indeks Keyakinan Konsumen AS Melemah Wall Street Naik Tipis, Bursa Asia & Eropa Tertekan

Dow Jones Industrial Average (.DJI) dibuka melemah 0,02 persen ke 42.575,75. Sedangkan S&P 500 (.SPX) menguat 0,11 persen menjadi 5.774,04 dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 0,15 persen di 18.215,02.

Keyakinan konsumen AS turun pada Maret 2025 ke level terendah dalam empat tahun. Pengukur keyakinan Conference Board turun 7,2 poin menjadi 92,9. Sementara ekonomi memperkirakan indeks akan berada di angka 94.

Baca Juga:
Wall Street Goyah Usai Rilis Indeks Keyakinan Konsumen AS Melemah Wall Street Dibuka Cerah, Didorong Rencana Pelonggaran Tarif Trump

Kepala Strategi di UBS Investment Bank mengatakan, konsumen AS yang nampak lelah akan semakin menekan harga saham.

Baca Juga:
Wall Street Goyah Usai Rilis Indeks Keyakinan Konsumen AS Melemah Wall Street Ceria, S&P 500 Melesat ke Level Puncak Dua Pekan

"Jika Anda mengatakan kepada seseorang tiga bulan lalu bahwa ekonomi AS akan melambat, Anda akan ditertawakan di ruangan itu," kata Bhanu Baweja dalam sebuah wawancara dari London, mengutip Bloomberg, Selasa (25/3/2025) waktu Jakarta.

"Sekarang tiba-tiba kurangnya imigrasi dan kurangnya kecintaan fiskal yang meningkat terlihat dalam data," ujarnya.

Penasihat perdagangan komoditas terus mengurangi eksposur ekuitas mereka. Menurut Ahli Strategi UBS yang dipimpin oleh Nicolas Le Roux mengatakan, mereka menjual total saham senilai USD100 miliar hanya dalam empat minggu, dan mereka tidak mungkin berubah menjadi pembeli yang agresif, kecuali aksi harga saham mendukung.

"Saya pikir sekarang mungkin saatnya untuk mengubah arah dan menghentikan aksi jual reli," tulis Ilan Benhamou dari JPMorgan Chase & Co.

"Yang paling dibenci pasar bukanlah fakta bahwa tarif akan diberlakukan, tetapi lebih pada fakta bahwa tarif yang tidak teratur akan diberlakukan," katanya.

(Fiki Ariyanti)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest