
IDXChannel - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atau Bank BNI menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada Rabu (26/3/2025).
Salah satu agenda utama yang menjadi sorotan adalah perubahan susunan direksi, termasuk posisi direktur utama. Direktur Utama BNI saat ini, Royke Tumilaar yang diangkat melalui RUPSLB pada 2020, akan mengakhiri masa jabatannya.
Selain Royke, Direktur Keuangan Novita Widya Anggraini dan Direktur Manajemen Risiko David Pirzada juga akan mengakhiri masa tugas mereka. Novita telah dipastikan akan meninggalkan BNI untuk menjabat sebagai Direktur Keuangan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
Sementara itu, Wakil Direktur Utama BNI, Putrama Wahju Setyawan muncul sebagai kandidat kuat pengganti Royke. Putrama memiliki pengalaman panjang di BNI, dengan pernah menjabat sebagai direktur bisnis korporasi, direktur treasury dan internasional, serta direktur retail banking.
Dia juga pernah menjabat sebagai direktur utama PT Jaminan Kredit Indonesia (2020–2022). Jika Putrama diangkat menjadi direktur utama, akan ada tiga posisi direksi yang kosong.
Selain itu, Direktur Human Capital and Compliance BNI, Mucharom juga ditugaskan untuk mengisi posisi direktur di BRI. Dengan demikian, hanya Royke Tumilaar dan David Pirzada yang tersisa dari jajaran direksi saat ini.
Muncul pula kabar bahwa Putrama akan berduet dengan Alexandra Askandar, mantan Wakil Direktur Utama Bank Mandiri. Namun, kepastian ini belum final karena Alexandra juga disebut-sebut sebagai kandidat Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Selain pergantian direksi, RUPST BBNI juga membahas persetujuan penggunaan laba bersih yang akan dibagikan dividen dan pembelian kembali (buyback) saham.
Secara historis, rasio dividen BBNI sekitar 40-50 persen. Namun, rasio pembagian dividen dari laba tahun buku 2024 akan berada pada rentang 55 persen hingga 60 persen.
Dengan asumsi mengacu rasio tersebut, artinya dividen tunai yang kemungkinan dibagikan BNI berkisar Rp12,88 triliun sampai dengan Rp13,95 triliun. Dengan demikian, investor diperkirakan akan menerima dividen sekitar Rp316 hingga Rp345 per lembar.
Kemudian, agenda yang akan dibahas dalam RUPST adalah pembelian kembali alias buyback saham sebanyak-banyaknya Rp1,5 triliun atau maksimum 10 persen dari total modal disetor.
(DESI ANGRIANI)
作者:26/03/2025 10:50 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()