Pertamina Geothermal (PGEO) Raup Laba Rp2,65 Triliun di 2024

avatar
· 阅读量 68
Pertamina Geothermal (PGEO) Raup Laba Rp2,65 Triliun di 2024
Pertamina Geothermal (PGEO) Raup Laba Rp2,65 Triliun di 2024 (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) membukukan laba bersih sebesar USD160,30 juta atau sekitar Rp2,65 triliun (kurs Rp16.567) di 2024. Mengalami sedikit penurunan dari USD163,57 juta di tahun sebelumnya.

Sementara itu, perseroan membukukan pendapatan sebesar USD407,12 juta. Angka itu naik dari tahun 2023 lalu yang sebesar USD406,29 juta, seiring dengan meningkatnya permintaan energi bersih di Indonesia.

Baca Juga:
Pertamina Geothermal (PGEO) Raup Laba Rp2,65 Triliun di 2024 Pergerakan Arus Mudik Capai 30 Persen di H-5 Lebaran

"Kami terus memperkuat posisi sebagai pemimpin industri panas bumi di Indonesia dengan strategi operasional yang berkelanjutan,” kata Direktur Utama PGEO Julfi Hadi dalam siaran pers pada Rabu (26/3).

Julfi menjelaskan, pada 2024 lalu, perseroan berhasil mencatat produksi listrik dan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah, yang didukung oleh peningkatan kinerja operasional di beberapa wilayah kerja panas bumi. 

Baca Juga:
Pertamina Geothermal (PGEO) Raup Laba Rp2,65 Triliun di 2024 Muamalat Siapkan Uang Tunai Rp624 Miliar Selama Ramadan dan Idulfitri 1446 H

Kinerja yang solid ini mencerminkan komitmen perseroan dalam mengoptimalkan sumber daya dan meningkatkan kontribusi terhadap transisi energi nasional. 

Direktur Keuangan PGEO Yurizki Rio menyampaikan bahwa perseroan tetap fokus pada pengelolaan keuangan yang prudent dan optimal untuk memastikan keberlanjutan investasi dalam pengembangan proyek panas bumi baru dan peningkatan kapasitas produksi. 

Baca Juga:
Pertamina Geothermal (PGEO) Raup Laba Rp2,65 Triliun di 2024 IHSG Berpotensi Menguat, Intip Pergerakan Saham BBNI hingga ICBP Hari Ini

“Memang beban operasi meningkat, tetapi ini merupakan bagian dari investasi strategis untuk memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang dan mendukung ekspansi kapasitas lebih besar ke depan,” kata Yurizki.

Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan meningkat menjadi USD164,89 juta dari USD158,35 juta di tahun sebelumnya, seiring dengan ekspansi kapasitas. Namun, arus kas operasional yang meningkat dari USD255,19 juta di 2023 menjadi USD258,29 juta di 2024. 

Baca Juga:
Pertamina Geothermal (PGEO) Raup Laba Rp2,65 Triliun di 2024 Timnas Indonesia Kalahkan Bahrain, Prabowo: Alhamdulillah, Kita Berhasil

“Sementara itu, peningkatan aset dan pengelolaan liabilitas yang lebih baik juga menjadi indikator positif kinerja perusahaan,” ujar Yurizki.

Lebih lanjut, pada 2024, PGEO mencatat peningkatan produksi di berbagai wilayah, termasuk Kamojang yang naik 5,36 persen, Lahendong naik 0,40 persen, dan Lumut Balai naik 2,72 persen. Secara keseluruhan, produksi listrik mencapai 4.827,22 GWh, meningkat 1,96 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga:
Pertamina Geothermal (PGEO) Raup Laba Rp2,65 Triliun di 2024 Arus Mudik di Pantura Cirebon Diprediksi Terjadi pada H-3 Lebaran 2025

Per Desember 2024, total aset PGEO meningkat dari USD2,96 miliar pada 2023 menjadi USD2,99 miliar, hal ini menandakan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Di sisi lain, liabilitas berhasil ditekan dari USD992,89 juta menjadi USD988,65 juta yang menunjukkan upaya efisiensi dalam pengelolaan utang. 

(kunthi fahmar sandy)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest