Terungkap, Ini Alasan Keluarga Tahija Lepas ANJT ke Ciliandra Fangiono

IDXChannel - Keluarga Tahija melepas PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) kepada First Resources milik pengusaha Ciliandra Fangiono. Sjakon Tahija dan George Santosa Tahija kini tidak lagi menjadi pemilik emiten sawit tersebut.

Pemilik ANJT sebelumnya yang mencakup Sjakon George Tahija, George Santosa Tahija, dan PT Austindo Kencana Jaya, dan PT Memimpin Dengan Nurani telah mempertimbangkan sejumlah pilihan sebelum melepas porsi sahamnya.

"Karena mereka menyadari bahwa tidak ada anggota keluarga Tahija yang memiliki keinginan dan keterampilan untuk meneruskan bisnis perkebunan kelapa sawit," kata Direktur & Sekretaris Perusahaan ANJT, Naga Waskita lewat surat kepada BEI, Kamis (27/3/2025).

Dia menambahkan, pemilik baru ANJT, yakni PT Ciliandra Perkasa tidak memiliki hubungan kerja sama sebelumnya dengan perseroan, terutama terkait dengan perluasan kebun sawit dan peningkatan ketersediaan bahan baku. Tidak ada strategi khusus dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan lain untuk mengatasi pasokan CPO yang semakin sulit didapat.

"Upaya perseroan dalam meningkatkan ketersediaan bahan baku berupa tandan buah segar adalah melalui program peremajaan kembali (replanting) dan peningkatan kerja sama pemasokan dari petani independen di sekitar wilayah kerja perseroan," tuturnya.

Sebelumnya, First Resources melalui anak perusahaan, PT Ciliandra Perkasa (CP) resmi mengakuisisi pengendali PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) senilai USD329,75 miliar atau setara Rp5,4 triliun.

Akuisisi dilakukan terhadap dua entitas milik dua bersaudara, Sjakon George Tahija dan George Santosa Tahija. Kedua entitas tersebut yakni PT Austindo Kencana Jaya (AKJ) dan PT Memimpin Dengan Nurani (MDN).

Executive Direktur & CEO First Resources, Ciliandra Fangiono mengatakan, CP selaku Pembeli bersama AKJ dan MDN selaku Penjual telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat alias Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA).

Berdasarkan kesepakatan CSPA, nilai akuisisi itu mencapai USD329,75 juta atau Rp5,4 triliun. Adapun pembayaran akan dilakukan dalam bentuk uang tunai USD312,36 juta ke Penjual. Sisanya USD17,4 juta ditransfer ke rekening escrow milik AKJ dan MDN setelah seluruh syarat dipenuhi.

(Rahmat Fiansyah)