Harga Minyak Menguat di Tengah Eskalasi Tarif Baru AS

avatar
· 阅读量 68
Harga Minyak Menguat di Tengah Eskalasi Tarif Baru AS
Harga Minyak Menguat di Tengah Eskalasi Tarif Baru AS. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak naik pada Kamis (27/3/2025) di tengah ketidakpastian prospek ekonomi, setelah Presiden AS Donald Trump meningkatkan perang dagangnya dengan berjanji memberlakukan tarif 25 persen pada mobil impor ke Amerika Serikat (AS).

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat tipis 0,06 persen menjadi USD69,96 per barel, sementara Brent naik tipis 0,01 ke USD73,36 per barel.

Baca Juga:
Harga Minyak Menguat di Tengah Eskalasi Tarif Baru AS KFC Indonesia (FAST) Dicecar BEI soal Harga Private Placement di Bawah Pasar

Mengutip MT Newswires, pada Rabu (26/3/2025), Trump mengumumkan tarif baru untuk mobil dan suku cadang impor, dengan pengecualian bagi mobil AS yang menggunakan komponen dari Kanada dan Meksiko—yang hanya akan dikenakan pajak berdasarkan kandungan non-AS-nya.

Meski demikian, ia tetap berencana mengenakan tarif 25 persen secara menyeluruh terhadap Kanada dan Meksiko, mitra dagang terbesar AS, mulai 2 April.

Baca Juga:
Harga Minyak Menguat di Tengah Eskalasi Tarif Baru AS BUMI Raup Laba Rp1,09 Triliun di 2024, Melambung 545 Persen

Selain itu, ia telah memberlakukan tarif 20 persen pada impor dari China serta mengusulkan bea masuk untuk chip komputer dan produk farmasi.

Ancaman tarif yang semakin meningkat memicu respons balasan dari berbagai negara, mengganggu perdagangan global, berpotensi mendorong inflasi, dan memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia.

Baca Juga:
Harga Minyak Menguat di Tengah Eskalasi Tarif Baru AS Bambang Brodjonegoro dan Suparno Djasmin Mundur dari Astra (ASII)

Namun, beberapa kebijakan Trump justru mendukung harga minyak, seperti pengetatan sanksi terhadap ekspor Iran dan ancaman tarif pada negara mana pun yang membeli minyak mentah Venezuela.

"Setelah langkah untuk mencabut lisensi operasi Chevron di Venezuela, Gedung Putih pekan ini mengumumkan 'tarif sekunder' terhadap importir minyak negara tersebut,” kata Kepala Strategi Komoditas Global dan Riset MENA di RBC Capital Markets, Helima Croft.

“Perintah eksekutif ini mencakup kebijakan baru—tarif sekunder 25 persen—yang akan dikenakan pada semua barang dari negara-negara yang mengimpor minyak Venezuela, baik secara langsung maupun tidak langsung, mulai 2 April, di luar tarif lain yang sudah berlaku.”

Sementara itu, Reliance Industries, perusahaan India yang mengoperasikan kompleks pengolahan minyak terbesar di dunia, diperkirakan akan menghentikan impor minyak dari Venezuela, menurut laporan Reuters. (Aldo Fernando)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest