KCIC Dorong Pelanggan Beli Tiket Whoosh Secara Online untuk Hindari Antrean

IDXChannel - PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) mencatat, tiket elektronik (e-ticket) kian mendominasi penjualan tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung alias Whoosh. Saat ini, sekitar 80 persen tiket yang diterbitkan perusahaan merupakan e-ticket.

General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mendorong pelanggan membeli tiket secara digital. Pasalnya, masih ada 20 persen tiket yang dibeli melalui loket offline. Menurutnya, penggunaan e-ticket menjadi solusi untuk menghindari antrean di loket dan mempercepat akses ke peron, terutama pada masa Lebaran.

Selain itu, lanjut Eva, perjalanan Jakarta-Bandung juga akan semakin mudah, cepat, dan ramah lingkungan karena tidak lagi memerlukan pencetakan tiket.

“Transaksi secara online akan memberikan kemudahan kepada para penumpang saat akan menggunakan Whoosh,” ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (28/3/2025). 

Selain lebih cepat untuk menghindari antrean, kata Eva, pelanggan juga dapat membeli tiket Whoosh kapan saja dan dari mana saja melalui kanal digital. E-ticket juga menawarkan beragam kemudahan seperti meminimalisir risiko kehilangan tiket di samping luasnya alternatif pembayaran dan kepastian mendapatkan tempat duduk sebelum tiba di stasiun.

"KCIC mengajak masyarakat untuk beralih ke e-ticket dan memanfaatkan pembelian online agar perjalanan semakin lancar dan nyaman, terutama selama periode angkutan Lebaran," kata Eva.

Saat membeli e-ticket, pelanggan akan mendapatkan e-ticket yang masuk ke aplikasi atau email terdaftar. Mereka tidak perlu mencetak tiket fisik saat di stasiun dan cukup memindai lewat QR Code pada gate saat melakukan boarding. Pelanggan bisa melakukan transaksi secara online hingga 30 menit sebelum jadwal keberangkatan.

“Penggunaan e-ticket juga bermanfaat dalam mengurangi limbah kertas. Dengan semakin banyaknya penumpang yang beralih ke tiket digital, KCIC turut berkontribusi pada pengurangan limbah sekaligus memperkuat peran transportasi publik sebagai pilar mobilitas yang berkelanjutan,” katanya.

(Rahmat Fiansyah)