China Hentikan Kesepakatan dengan TikTok Usai Trump Umumkan Tarif Dagang

IDXChannel - Pemerintah China menghentikan kesepakatan dengan Tiktok pada Kamis setelah Trump mengumumkan berbagai tarif di seluruh dunia, termasuk terhadap China. 

Dikutip dalam laman Apnews Sabtu (5/4/2025), sebelumnya Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk tetap menjalankan TikTok di AS selama 75 hari lagi.

Baca Juga:

Sebanyak 410 Jiwa Terdampak Banjir di Kabupaten Boyolali

Perintah tersebut diumumkan saat pejabat Gedung Putih meyakini mereka hampir mencapai kesepakatan untuk memisahkan aplikasi tersebut menjadi perusahaan baru yang berpusat di AS.

Mayoritas investor Amerika akan memiliki dan mengoperasikan aplikasi tersebut. Sedangkan ByteDance dari China mempertahankan posisi sebagai investor minoritas, menurut seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Baca Juga:

Bursa Saham AS Kompak Anjlok, Dow Jones Turun 5,5 Persen

Namun, Perwakilan ByteDance menghubungi Gedung Putih untuk mengindikasikan China tidak akan lagi menyetujui kesepakatan tersebut hingga ada negosiasi tentang perdagangan dan tarif.

Trump baru-baru ini telah mempertimbangkan serangkaian tawaran dari berbagai bisnis AS yang ingin membeli saham tersebut. Tetapi ByteDance China secara terbuka menegaskan bahwa platform tersebut tidak untuk dijual.

Baca Juga:

Film Minecraft Raup Pendapatan USD100 Juta pada Akhir Pekan

Pemerintahan Trump yakin bahwa China akan menyetujui kesepakatan yang diusulkan hingga tarif mulai berlaku. Trump mengindikasikan, pada Jumat ia masih dapat menyelesaikan kesepakatan selama perpanjangan 75 hari.

“Pemerintahan saya telah bekerja sangat keras pada kesepakatan untuk menyelamatkan TikTok, dan kami telah membuat kemajuan yang luar biasa,” kata Trump saat memposting di platform media sosialnya. 

Baca Juga:

Volume Lalu Lintas di Tol Jabodetabek dan Jawa Barat Meningkat saat Arus Balik Lebaran

“Kesepakatan itu membutuhkan lebih banyak pekerjaan untuk memastikan semua persetujuan yang diperlukan telah ditandatangani. Itulah sebabnya saya menandatangani Perintah Eksekutif untuk menjaga TikTok tetap beroperasi selama 75 hari tambahan," kata dia.

Juru bicara ByteDance mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan di mana perusahaan tersebut telah "berdiskusi untuk solusi potensial" dengan pemerintah AS tetapi mencatat bahwa kesepakatan belum dilaksanakan.

(kunthi fahmar sandy)