IHSG Bangkit Tipis, Analis Waspadai Tekanan di Pasar

avatar
· 阅读量 46
IHSG Bangkit Tipis, Analis Waspadai Tekanan di Pasar
IHSG Bangkit Tipis, Analis Waspadai Tekanan di Pasar. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat rebound tipis pada perdagangan Rabu (9/4/2025), setelah sehari sebelumnya merosot 7,90 persen dan sempat terkena trading halt selama 30 menit.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, IHSG naik 0,57 persen ke level 6.030 dengan nilai transaksi mencapai Rp4,72 triliun dan volume perdagangan sebanyak 7,24 miliar saham.

Baca Juga:
IHSG Bangkit Tipis, Analis Waspadai Tekanan di Pasar OJK dan BEI Janji Gaet Lebih Banyak Perusahaan Besar dan Berkualitas Gelar IPO

Secara keseluruhan, terdapat 340 saham yang menguat, 276 saham melemah, dan 344 saham stagnan.

Rebound IHSG kali ini didorong oleh pemulihan jangka pendek sejumlah saham berkapitalisasi besar (big cap), seperti BRIS yang naik 4,33 persen, TLKM 3,49 persen, ASII 3,35 persen, DCII 2,50 persen, BBCA 1,93 persen, BMRI 1,50 persen, dan AMMN 1,30 persen.

Baca Juga:
IHSG Bangkit Tipis, Analis Waspadai Tekanan di Pasar Saham Aneka Tambang (ANTM) Melesat 8 Persen, Intip Analisisnya

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menjelaskan soal faktor yang perlu diperhatikan investor dalam waktu dekat. "Jumat dan pekan depan akan menjadi hari ex-date [dividen] dari perbankan BBRI dan BMRI, maka akan ada potensi penurunan di market,” katanya saat dihubungi IDXChannel.com, Rabu (9/4/2025).

Ia juga menyoroti pergerakan indeks, dengan mengatakan, "Support IHSG saat ini di 5.760, sementara resistance dibentuk di 6.417."

Baca Juga:
IHSG Bangkit Tipis, Analis Waspadai Tekanan di Pasar Jepang Tak Akan Pakai Kepemilikan Surat Utang AS untuk Alat Negosiasi Kebijakan Tarif Dagang

Sebelumnya, pada Selasa (8/4/2025), Michael menilai, risiko terbesar saat ini justru datang dari nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang berada di level tertinggi. "Jika kita tidak mampu menjaga level rupiah, maka akan ada capital outflow kembali," katanya.

Meski demikian, ia melihat peluang tetap ada di tengah tekanan pasar. "Setiap krisis akan selalu ada peluang. Dalam 10 tahun ke belakang, perbankan kita tidak pernah memberikan dividen double digit. Kenapa? Karena penurunan bursa saham kali ini tidak sebanding dengan penurunan kinerja perbankan," tuturnya.

Michael menilai meskipun proyeksi pendapatan sektor perbankan mengalami penurunan, koreksi harga sahamnya jauh lebih besar sehingga menciptakan peluang di level saat ini.

"Berdasarkan data dari tiga krisis sebelumnya—2008, 2015, dan 2020—valuasi perbankan kita di 2025 berada di PBV lebih rendah 5-8 persen, kecuali BBCA," demikian kata Yeoh.

Rupiah Sentuh Level Terendah

Nilai tukar rupiah anjlok ke rekor terendah pada Rabu, sementara pasar saham di negara-negara berkembang Asia merosot tajam.

Sentimen negatif ini dipicu rencana Amerika Serikat (AS) memberlakukan tarif impor hingga 104 persen terhadap barang-barang dari China, memperburuk ketegangan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut.

Rupiah melemah tajam hingga menyentuh Rp16.955 per USD. Koreksi di pasar saham regional ini memasuki sesi kelima, seiring sikap Presiden AS Donald Trump yang tetap bersikeras menaikkan tarif, bahkan setelah China merespons dengan tindakan balasan.

Sejumlah negara Asia Tenggara turut terdampak kebijakan tarif tinggi ini, mengingat China merupakan mitra dagang utama di kawasan. Tarif baru dari AS dijadwalkan mulai berlaku pada Kamis pukul 12:01 waktu setempat (04:01 GMT). (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar


回复 0
  • tradingContest
登录
使用 Google 账号登录
使用 Apple 账号登录
使用手机号登录
or
邮箱地址
密码
忘记密码?
没有账户? 注册